Saat Pertiwi Berselimut Kabut
Saat pertiwi berselimut tebal kabut,
Pagi hari ini terasa begitu sunyi.
Udara dingin menusuk tulang,
Menembus selimut dan menemani mimpi.
Namun, di balik kabut yang tebal itu,
Mentari tetap bersinar dengan gagah.
Cahayanya tak terlihat, namun terasa,
Memberi harapan di tengah keheningan.
Seperti kabut yang menyelimuti bumi,
Kemalasan sering kali menyelimuti diri.
Namun, semangat harus tetap berkobar,
Menerangi jalan dan mengusir rasa ragu.
Bangunlah dari tidurmu, hai insan pemimpi!
Sambutlah pagi dengan penuh semangat.
Hadapilah kabut yang tebal dengan optimisme,
Dan yakinlah bahwa mentari selalu bersinar di baliknya.
Marilah kita kobarkan semangat juang,
Usirlah kemalasan dengan tekad yang kuat.
Bersama-sama, kita raih mimpi dan cita-cita,
Demi masa depan yang cerah dan gemilang.
Pagi berselimut kabut, pertiwi terbungkus rapat,
Di dalam hati, mentari semangat berdentang riang.
Tak terpengaruh oleh kabut yang menyelimuti,
Mentari semangat bercahaya, takkan redup.
Dalam kegelapan, tugasnya tak pernah berhenti,
Mengusir kemalasan dari dalam diri, menghadirkan kecerahan.
Bersama pertiwi yang berselimut kabut,
Mentari semangat terus bersinar, menuntun langkah.