Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

Bimantara:Dari nol belajar Menggali dari pengalaman pribadi yang menginspirasi untuk sesama:demah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Filosofi Hujan

12 Februari 2024   05:06 Diperbarui: 12 Februari 2024   05:32 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jatuh dari langit, tanpa suara,
Menyiram bumi, dengan rasa cinta.
Hujan turun, membawa berkah,
Menumbuhkan kehidupan, di tanah yang gersang.

Air hujan, bagaikan air mata,
Mencuci dosa, membersihkan jiwa.
Menyirami hati, yang kering kerontang,
Memberi kesejukan, dan ketenangan.

Hujan turun, tanpa pilih kasih,
Membasahi bumi, tanpa pandang bulu.
Mengajarkan kita, untuk saling berbagi,
Memberikan cinta, tanpa pamrih.

Hujan turun, membawa pesan,
Bahwa hidup ini, penuh dengan rintangan.
Namun, setelah hujan, selalu ada pelangi,
Memberi harapan, dan optimisme.

Marilah kita syukuri hujan,
Karunia Tuhan, yang tak ternilai.
Hujan turun, membawa berkah,
Menumbuhkan kehidupan, di bumi yang indah.

Hujan adalah guru,
Yang mengajarkan kita tentang arti kehidupan.
Bahwa hidup ini, penuh dengan pasang surut,
Namun, selalu ada harapan, di balik setiap kesulitan.

Hujan adalah sahabat,
Yang selalu menemani kita, di kala sedih dan senang.
Hujan adalah cinta,
Yang selalu turun, tanpa pamrih.

Hujan adalah cermin alam,
Menyiratkan keindahan dan kesedihan.
Titik-titik air yang jatuh,
Mengingatkan kita akan siklus kehidupan.

Seperti hujan yang turun,
Kehidupan juga penuh dengan tantangan.
Namun di balik setiap tetes air yang jatuh,
Ada kekuatan untuk bertahan dan tumbuh.

Hujan menghidupi bumi,
Memberikan air bagi segala makhluk.
Sama seperti itu, dalam kehidupan,
Ada kebutuhan akan pemberian dan penerimaan.

Hujan juga menyucikan,
Membersihkan bumi dari debu dan kotoran.
Demikian pula, dalam diri kita,
Hujan emosi dapat membersihkan jiwa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun