Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

Bimantara:Dari nol belajar Menggali dari pengalaman pribadi yang menginspirasi untuk sesama:demah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

lingkaran Maut

8 Februari 2024   17:45 Diperbarui: 8 Februari 2024   17:46 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di dalam lingkaran maut yang gelap,
Bayang-bayang kesedihan menyelimuti hati.
Dalam puisi ini, terukir keputusasaan,
Mengalir dalam aliran kehampaan yang tak terhindarkan.

Lingkaran maut, seperti pusaran kegelapan,
Mengisap kehidupan menuju jurang yang dalam.
Dalam bait-bait puisi, terdapat ketakutan,
Yang menyelimuti jiwa dalam ketidakpastian yang menyiksa.

Bayang-bayang kematian merayap perlahan,
Menghantui langkah-langkah dalam kegelapan malam.
Dalam puisi ini, terpancar keputusasaan,
Menyergap hati dalam rasa takut akan akhir yang tak terelakkan.

Namun, di tengah lingkaran maut yang gelap,
Masih ada sinar harapan yang bersinar redup.
Dalam bait-bait puisi, terdapat keberanian,
Yang muncul dalam upaya melawan kegelapan yang mengintai.

Di balik bayang-bayang maut yang menakutkan,
Tersembunyi tekad untuk bertahan dan melawan.
Dalam puisi ini, terukir keberanian,
Mengiringi langkah-langkah dalam mencari cahaya di tengah kegelapan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun