Tetap Sunyi Meski Kau Hujan Pertiwi Ini, Bangkitlah
Di bawah sang surya yang membakarPertiwi ini kian terlukaDarah mengalir, air mata bercucuranHidup seakan telah musnah
Kau datang tanpa permisi
Kau hujam dengan penuh kebencian
Kau hancurkan dengan penuh keangkuhan
Kau tinggalkan dengan penuh rasa dendam
Tetapi, pertiwi tetap sunyi
Tak ada suara tangisan
Tak ada suara ratapan
Hanya ada keheningan yang menyesakkan
Tetap sunyi, meski kau hujam pertiwi ini,
Dalam bisu, ada kekuatan yang tersembunyi.
Bumi bergetar, namun hati tetap tenang,
Menanti waktu ketika keheningan bangkitlah.
Pertiwi, dalam lelapnya malam yang sunyi,
Tetaplah bersabar, biarlah waktu bicara.
Meski hujan badai menggelayuti,
Kau akan bangkit, seperti fajar yang menyapa.
Dalam sunyi, ada kekuatan yang meresap,
Mengisi ruang kosong dengan semangat baru.
Bangkitlah, seperti matahari yang menari,
Menyinari kegelapan, merangkul kehidupan.
Pertiwi, biarlah keheningan menjadi lahan subur,
Dalam kebisuan, tumbuhlah keteguhan hati.
Meski kau hujam pertiwi ini, bangkitlah,
Sebab kebangkitanmu adalah janji mentari.
Pertiwi ini menyimpan kekuatan
Pertiwi ini menyimpan ketangguhan
Pertiwi ini menyimpan harapan
Pertiwi akan bangkit
Pertiwi akan sembuh
Pertiwi akan tumbuh kembali
Tetaplah sunyi, pertiwi
Sebab dalam keheningan itu
Tersimpan kekuatan untuk bangkit kembali