Mohon tunggu...
Aghry Amirul Salman
Aghry Amirul Salman Mohon Tunggu... Lainnya - Hi I'm Here

tulisan merupakan pelarian dari liarnya pikiran

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Senandika Kedua

25 Juni 2023   08:45 Diperbarui: 25 Juni 2023   12:56 740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Badan ringkih dengan kepala besar ini masih mencoba bertahan, bukan karena takut hilang, tapi kau telah silang, menyatukan kutub bersamaku, dan di antara bentangan tadi, ada kesepakatan kita yang semoga kuat agar bisa menopang segala beban yang sedang atau belum terjadi.

Mungkin aku buruk dalam menarasikan, memetaforakanmu begitu meta, kau mungkin muak dengan segala gelutan lidah yang terungkap, pujian, dorongan, hingga harapan selalu kau artikan sebagai kekosongan, hingga pada ujungnya kau lelah, membuka kedua lengan menguping ratusan lisan, menilaiku dari sudut pandang orang ketiga, memahami perasaanku dari perasaan orang lain, yang padahal aku sendiri tak pernah berjabat lengan dengannya. Tak apa, pergilah, berbahagialah. 

Desember 2022

Kolpri Abstrak 0.19
Kolpri Abstrak 0.19

Kilas anekdot

Menyenangkan, setiap kali aku mengingat kepergianmu, ternyata hal bodoh menjadi jenaka jika sudah lalu, tawa sudah menutup luka seutuhnya, walau masih ada sedikit bekasnya, tapi sudah tak sepilu dulu. 

Kini aku tengah menonton seluruh putaran cerita kita dalam ruang waktu, semua tengah berputar sangat detail dari awal hingga akhir, bahkan usapan pertama yang kau sentuh pada kulit kering telungkup lengan kananku masih terasa dalam memoriku, sampai hal menyakitkan ketika akhirnya ada seorang lelaki dengan gagah berani bertekuk lutut padamu, masih terjaga dalam ingatan, sungguh aku tak pernah lupa ketika seorang pecundang tumbang sebelum berperang, seseorang yang selama ini bermain dalam topeng badutnya seketika pecah, make up tebal serta hidung merah mengempis di hadapanmu, kabar yang kuterima tentang pernyataan tadi kau beritakan padaku, antusias kornea mata cokelat yang merekah dalam wajahmu menandakan kau akan mengiyakan, namun sialnya kenapa kau harus bertanya dulu padaku, tentu aku yang merupakan badut tawamu memasang senyum lebar ikut senang mengamini apa yang tidak diinginkan hati.

Tapi apa daya, selama ini kata-kataku tak pernah cukup untuk menarasikan, ia selalu bersembunyi rapi dalam emban, menelan setiap pernyataan hati yang melafalkanmu berkali-kali, menyebut dalam tangis, bahwa dirimu lah yang selama ini aku sebut dalam hujan rasa hingga ujung gerimis, mengemis, teriris, kemudian menelan seluruh bengis.

Desember 2022



Kolpri Abstrak 0.20
Kolpri Abstrak 0.20

Namamu

Jika tak mengenalmu aku tak akan tahu, bahwa cinta tak selamanya diterima, 

Jika tak mengenalmu aku tak akan tahu, bahwa hubungan lawan jenis bisa berjalan tanpa rasa, 

Jika tak mengenalmu aku tak akan tahu, bahwa obrolan malam bisa melupakan dunia dan seisinya, 

Jika tak mengenalmu aku tak akan tahu, bahwa tiga tahun bukanlah alasan untuk aku bisa melupa, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun