Mohon tunggu...
afuelkholil03 ☺️
afuelkholil03 ☺️ Mohon Tunggu... Lainnya - Bibliophile

"Jika membaca dan menulis adalah sebuah "kewajiban." Akankah kita masih mau mencari alasan untuk tidak tidak menulis?" "Di tanah Adam, kuingin menghiasi bumi-bumiku hingga penuh dengan Cinta."

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tentang Senyum

4 Januari 2022   16:57 Diperbarui: 4 Januari 2022   16:59 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tentang Senyum

Tak terhitung sudah, berapa kali kau lukiskan senyum di bibirku.
Canda tawamu yang menyehatkan itu!
Sungguh begitu leluasa kunikmati setiap waktu..

Tak terhitung sudah, aku tersenyum indah sebab dan karenamu.
Kala teringat masa dimana kita tiada berjumpa dalam temu.
Namun, dalam doa kita layaknya tamu! Bertamu, bertemu hingga doa dilumat waktu.

Tak terhitung sudah, seberapa banyak indah namamu kulangitkan dalam doa-doa tulusku. Hingga bersama takdir, keduanya saling beradu!

Untukmu yang selalu menarik hati! Juga untukmu yang selalu menciptakan rindu bagi raga ini! Idzinkan hatiku bertaut dengan dirimu, Kasih!

**Ini adalah puisiku saat itu. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun