Mohon tunggu...
Afrizal Ramadhan
Afrizal Ramadhan Mohon Tunggu... Penulis

Bekerjalah pada keabadian

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ayah

25 November 2023   16:47 Diperbarui: 25 November 2023   16:56 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ayah,
Kurasa hanya cintaku yang telah sepi
Segala tempatku menjadi cerita asing
yang tidak lagi berteduh dari hujan dan dingin

Apa akulah yang tidak memberikan kata pergi
sehingga tertelan dalam mimpi?

Aku tahu kau menjagaku dalam pelik
Menyalami 'tikaku sendiri
Tapi bukankah ini menjadi cerita penghantar tidur yang sakit?

Hari ini aku duduk di sampingmu lalu membaca doa dan puisi
Kemarilah, Ayah
Kita udarai rindu dan jajaki maut yang sedih
Lengkap dengan curhatanku mengenai sebuah mimpi.

Jakarta

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun