Humor menyelamatkan suasana.
Daripada serius banget, mending ketawa bareng.
Filosofi ini bisa kita pakai dalam hidup sehari-hari. Misalnya:
*Kalau nggak jago nyanyi, ya jangan maksa ikut Indonesian Idol.
*Kalau nggak bisa masak, ya jangan buka katering, mending jual konten review makanan.
*Kalau nggak ganteng, ya jangan maksa jadi aktor drama Korea, mending jadi komedian.
Intinya: kenali kelebihan, akui kekurangan.
Dari Warung ke Dunia Digital
Sebenarnya, fenomena ini mirip banget dengan dunia medsos.
Di internet, orang-orang suka pasang "clickbait": judul yang heboh, isi biasa aja.
"Gadis Cantik Ini Menangis Histeris Setelah... (ternyata setelah kehabisan pulsa)."
Warung ini melakukan hal yang sama, tapi lebih jujur.
Clickbait-nya justru anti-iklan: "Tidak enak."
Dan di era ketika semua orang berlomba terlihat sempurna, warung ini justru menang karena berani beda.
Marketing Lucu Lebih Ampuh
Coba kita bandingkan dua model marketing:
*Model Serius:
"Warung Sido Mampir. Sedia Nasi Goreng, Mie Bakso, Mie Pangsit, harga terjangkau, rasa mantap."
*Model Lucu:
"Sate Ayam Tidak Enak."