Mohon tunggu...
Afen Sena
Afen Sena Mohon Tunggu... Dr, IAP, FRAeS

Anak muda dari kampung

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sok Iye: Ketika Setuju Jadi Gaya, Bukan Makna

12 Juni 2025   07:03 Diperbarui: 12 Juni 2025   07:03 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi ya, mungkin bukan soal siapa yang paling ngerti, siapa yang paling update, atau siapa yang paling cepat bilang "iye." Tapi tentang keberanian untuk jujur pada diri sendiri: apa kita benar-benar paham, atau cuma nggak mau ketinggalan ombak?

Toh, nggak semua hal harus kita tanggapi. Nggak semua topik harus kita komentari. Kadang, duduk diam dan menyimak juga bagian dari sikap yang bijak.

Karena di balik segala kebisingan opini dan validasi sosial, kadang kita cuma butuh ruang untuk belajar pelan-pelan. Untuk mengakui, "gue belum sampai situ," tanpa rasa malu. Dan percaya, bahwa jadi manusia yang masih belajar itu jauh lebih otentik, daripada jadi manusia yang "sok iye" cuma demi terlihat paham.

Jadi, nggak apa-apa kok kalau hari ini belum bisa ikut bilang "iye."
Yang penting, kita tahu kapan waktunya mengangguk---dan kapan waktunya bertanya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun