Mohon tunggu...
Adziragadiss
Adziragadiss Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya adalah pribadi yang senang mengeksplorasi hal baru melalui kegiatan organisasi, kepanitiaan, maupun menulis. Hobi saya menulis dan berbicara di depan umum, karena melalui keduanya saya bisa menuangkan ide, menyampaikan pesan, sekaligus mengasah keterampilan komunikasi. Saya juga tertarik membuat konten yang berkaitan dengan psikologi, terutama topik-topik seputar kesadaran diri, relasi sosial, dan pengembangan diri. Dalam bekerja, saya dikenal sebagai orang yang komunikatif, mampu berkolaborasi dalam tim, serta memiliki manajemen waktu yang baik. Bagi saya, setiap pengalaman adalah peluang untuk belajar dan berkembang, sekaligus memberikan dampak positif bagi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Jurnal Reflektif dalam Mewujudkan Pola Asuh Strategis

8 Oktober 2025   20:00 Diperbarui: 8 Oktober 2025   19:02 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan sosial dan emosional anak merupakan cerminan kematangan sosial dan emosional orang tua. Benarkah demikian? Masa kanak-kanak dipandang sebagai fase krusial dan progresif bagi perkembangan konsep diri, termasuk kemampuan sosio-emosional anak. Orangtua, terutama ibu sebagai figur sosial terdekat bagi anak berperan penting dalam teladan maupun bimbingan sosial dan emosional yang tepat. Pola pengasuhan yang dilakukan orang tua pada perkembangan ini dapat menjadi sebuah stimulasi atau bahkan penghambat. Data WHO menunjukkan 20% anak di seluruh dunia mengalami masalah perkembangan sosio-emosional akibat ketidaktepatan pola asuh.

Pada kenyataannya, pengasuhan masih terjadi secara spontan dan emosional tanpa ada strategi efektif. Padahal, kemampuan sosial dan emosional yang ditunjukkan orang tua akan menjadi acuan bagaimana anak akan berperilaku. Pengasuhan orang tua berlangsung tanpa adanya mindfullness, sehingga mengurangi efektivitas peran orang tua dalam perkembangan anak. Untuk itu, jurnal reflektif ditawarkan sebagai solusi atas permasalahan ini. Para ibu diminta untuk menulis pengalaman mengasuh setiap hari dan pada akhir pekan dilaksanakan wawancara reflektif untuk menggali informasi perkembangan pengasuhan.

Program penulisan jurnal reflektif secara konsisten terbukti memberikan dampak positif bagi pengasuhan yang lebih strategis dan berkualitas. Dengan menulis, ibu seakan mendapatkan ruang adaptasi emosional pribadi dan wadah pembelajaran regulasi emosi untuk menghadapi anak. Proses menulis jurnal juga menumbuhkan kemampuan evaluatif dan regulatif, sehingga ibu kedepannya dapat melaksanakan pengasuhan secara lebih sadar dan terencana. Para ibu menyatakan bahwa jurnal menjadi catatan pribadi pengasuhan yang dapat dibaca ulang kapanpun. Pencatatan ini menjadi kunci evaluasi serta perencanaan pola asuh yang tepat dan strategis kedepannya.

Terdapat beberapa tantangan yang mungkin terjadi selama pengaplikasian program ini. Pembentukan rutinitas membutuhkan konsistensi ibu untuk menuliskan pengalamannya selama sehari. Selain itu, kesibukan seringkali menjadi hal yang perlu disiasati oleh beberapa orang. Meskipun begitu, penulisan jurnal reflektif tetap dianggap menjadi program yang efisien dan efektif bagi peningkatan kualitas pengasuhan, karena ibu yang mampu meregulasi kemampuan sosio-emosional secara strategis mendorong perkembangan sosio-emosional anak yang optimal pula.

Penulis: Adzira Gadis, Chelsea Novilasa, Diva Sahila, Galuh Jati

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun