Jakarta, 12 September 2025 -- Di hadapan lebih dari 750 anggota Polri dari seluruh Indonesia, Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Prof. Mahfud MD memberikan pesan kuat agar Polri tetap tegar sebagai bhayangkara negara. Pesan itu disampaikan dalam Forum Belajar Bersama PJU Posko Presisi yang digelar di Ruang Posko Presisi Bareskrim Polri dan diikuti secara daring oleh jajaran Polda serta Polres seluruh Indonesia.
Mahfud menilai Polri memiliki rekam jejak yang membanggakan. Bahkan, pada masanya, Polri pernah disetarakan dengan Scotland Yard---Kepolisian Metropolitan London yang dikenal efektif dan disegani dunia.
"Polri itu hebat, sangat profesional dalam mengungkap kasus pidana umum, berperan penting di Interpol lintas negara, bahkan pernah punya sejarah keemasan ketika dipimpin Jenderal Hoegeng. Maka, Polri harus kembali ke jati dirinya sebagai bhayangkara negara dan pengayom masyarakat," tegas Mahfud.
Polri di Tengah Kritik Publik
Dalam kesempatan itu, Mahfud juga menyinggung situasi terkini pasca kerusuhan akhir Agustus 2025. Menurutnya, Polri tengah menghadapi tantangan berat dengan munculnya sentimen negatif publik hingga mencapai 89,1 persen berdasarkan survei lembaga kredibel.
Namun, ia menilai kondisi tersebut lebih banyak dipicu dinamika politik yang menempatkan Polri dalam posisi dilematis.
"Kalau tegas, bisa dituding melanggar HAM. Kalau tidak tegas, bisa terjadi anarkis, dan yang jadi korban justru polisi sendiri," ujarnya.
Pilar Ketertiban Masyarakat
Mahfud menegaskan, peran Polri dalam kehidupan sehari-hari masyarakat sangatlah vital. Terciptanya ketertiban dan keamanan di lebih dari 75 ribu desa di seluruh Indonesia adalah bukti nyata pengabdian Polri.
"Ada oknum yang berperilaku buruk, tetapi sesungguhnya jauh lebih banyak polisi yang baik dan tulus melayani masyarakat," kata Guru Besar Hukum Tata Negara itu.