SYNTHETIC VISION: The Age of Fictionalization in Our Culture

Bandung Photography Triennale adalah acara tiga tahunan yang pertama kali digelar pada tahun 2022. Embrio acara ini bermula pada tahun 2015, ketika masih bernama Bandung Photo Showcase sebuah festival dengan serangkaian program seperti pameran, diskusi, lokakarya, dan proyek kolaborasi. 

Acara ini diinisiasi oleh Komvni Photography Collective bekerja sama dengan IFI Bandung (Institut Franais Indonsie). Pada tahun 2017, Bandung Photo Showcase kembali digelar dengan skala yang lebih kecil, bertempat di NuArt Sculpture Park. 

Acara ini melibatkan seniman dari Prancis dan Indonesia. Respons positif dari berbagai pihak terhadap program ini mendorong acara ini untuk dikembangkan menjadi acara yang lebih besar dengan seniman dari banyak negara..

Setelah melakukan evaluasi, pada tahun 2019, diputuskan untuk mengubah format acara ini menjadi tiga tahunan dengan nama baru, Bandung Photography Triennale. 

Tujuannya adalah agar program ini lebih fokus, berkelanjutan, dan melibatkan lebih banyak pihak, seperti akademisi, seniman, kurator, dan kritikus, dengan fokus pada konteks fotografi dalam seni kontemporer.

Untuk mempersiapkan peluncuran acara ini, Komvni bekerja sama dengan Fakultas seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung untuk menyelenggarakan program Road to Bandung Photography Triennale pada akhir 2020 dan awal 2021. 

Program pertama ini bertajuk "Invasion of The Lens: Culture Resistance and Aesthetics" dan diadakan di Galeri Soemardja serta Selasar Sunaryo Art Space. Program ini melibatkan 12 seniman dan akademisi dari 7 negara dengan berbagai pendekatan artistik dan latar belakang.

Menjelang akhir 2021, kembali dihadirkan perhelatan Road to Bandung Photography Triennale bagian kedua dengan tajuk "Welcome to The Machine" di Selasar Sunaryo Art Space, Orbital Gallery, dan Galeri Ruang Dini. Kali ini, acara ini melibatkan 20 seniman dari 7 negara.

Pada tahun 2022, Bandung Photography Triennale edisi pertama akhirnya digelar. Acara ini terdiri dari pameran utama di 5 venue, program satelit di 3 venue, seminar internasional, diskusi, dan bedah buku. 

Tema utama edisi pertama ini adalah "Future is Now: Skepticism, New Reality, and Infinities", yang melibatkan seniman dari 13 negara. Dukungan dari berbagai pihak, baik swasta maupun pemerintah, serta antusiasme publik dan media, membuat acara ini sukses besar.