Mohon tunggu...
adila inas prasetiyo
adila inas prasetiyo Mohon Tunggu... pelajar

hobi saya memancing dan mencari inspirasi dari ikan-ikan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

BIMBANG Perbedaan Pendapat Orang Tua dan Anak

19 September 2025   11:28 Diperbarui: 19 September 2025   11:28 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kehidupan keluarga, perbedaan pendapat antara anak dan orang tua adalah sesuatu yang wajar terjadi. Salah satu konflik yang paling sering muncul adalah ketika kemauan anak berbeda dengan orang tua. Sebagai orang tua, kita pasti menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya, namun di sisi lain anak-anak juga memiliki impian dan tujuan hidup sendiri yang terkadang berbeda jauh dari harapan orang tuanya.
Perbedaan ini sering muncul karena adanya kesenjangan generasi, nilai-nilai budaya, pertemanan, pengalaman hidup yang berbeda. Orang tua yang telah menjalani hidup lebih lama, merasa memiliki pengetahuan dan kebijaksanaan yang lebih matang sehingga meyakini bahwa pilihan mereka adalah yang terbaik. Sementara itu, anak-anak yang sedang dalam proses membentuk jati diri dan merencanakan masa depan, merasa mereka memiliki hak untuk menentukan pilihan hidup yang sesuai dengan keinginan dan tujuan mereka.
Jadi Apa Yang Bisa Kita Lakukan Kalau Keinginan Anak Berbeda Dengan Orang Tua Tidak Sejalan?
1.Mengapa Orang Tua Terlihat Memaksa?
Orang tua sering terlihat memaksa karena mereka merasa bertanggung jawab atas masa depan anak. Mereka ingin anaknya hidup aman, mapan, dan terhindar dari kesulitan. Karena pengalaman hidup yang penuh perjuangan membuat mereka berhati hati dan mengambil peran besar dalam mengambil keputusan. Selain itu, sebagian dari mereka belum sepenuhnya memahami perubahan zaman, sehingga pilihan anak yang dianggap tidak "umum" menimbulkan kekhawatiran. Keinginan untuk menjaga dan melindungi anak sering kali beralih menjadi bentuk paksaan walaupun niat dasarnya adalah kasih sayang.
2.Pentingnya Komunikasi dan Empati
Hal yang paling penting saat perbedaan pendapat dengan orang tua adalah berbicara dengan baik. Anak perlu memiliki keberanian untuk menyampaikan pendapat dan keinginannya dengan jelas, sementara orang tua mencoba mendengarkan dengan tenang. Selain itu empati juga sangat penting bagi kedua belah pihak perlu saling memahami, sehingga dapat memahami alasan dan kekhawatiran masing-masing
3.Apa yang Bisa Dilakukan Anak?
Ketika menghadapi perbedaan pandangan dengan orang tua, anak sebaiknya tidak bersikap menolak ataupun melawan secara langsung. Sikap yang tepat adalah menyampaikan keinginan dengan santun dan penuh pertimbangan. Anak dapat menjelaskan alasan memilih cita-cita tertentu, latar belakang yang menjadi keyakinannya, serta rencana jelas yang telah disiapkan. Sehingga, orang tua akan menilai bahwa anak memiliki kesungguhan dan rasa tanggung jawab, bukan semata-mata keinginan sesaat.
Selain itu, anak juga perlu bersikap terbuka dalam menerima nasihat orang tua. Walaupun terkadang berbeda pendapat, nasihat tersebut lahir dari pengalaman hidup yang lebih panjang dan dapat dijadikan acuan berharga untuk menghindari kesalahan di masa depan.
4.Keseriusan Anak dalam Memilih Cita-Cita
Mengukur keseriusan anak dalam memilih cita-cita bukanlah upaya untuk menilai atau membatasi mereka. Sebaliknya, hal ini bertujuan untuk memahami motivasi, kesiapan , dan langkah-langkah anak dalam meraih impiannya. Dengan cara yang tepat, anak merasa dihargai, didukung, dan lebih yakin menapaki jalan menuju masa depan sesuai bidang dan kemampuannya. Orang tua yang bijak akan menjadi pendamping yang mendorong anak tumbuh mandiri, bertanggung jawab, dan percaya diri.
Perbedaan pendapat antara anak dan orang tua adalah sesuatu yang wajar. Anak biasanya punya keinginan sendiri sesuai dengan hobi, cita-cita, atau apa yang menurutnya bisa membuat bahagia. Sementara itu, orang tua lebih sering memikirkan masa depan yang aman dan terjamin untuk anaknya, sehingga mereka ingin memberikan arahan berdasarkan pengalaman hidup. Karena itulah, terkadang timbul perbedaan pandangan yang membuat hubungan menjadi tegang.
Namun, perbedaan ini tidak selalu harus berakhir dengan pertengkaran. Justru, perbedaan bisa menjadi jalan untuk saling mengerti. Anak perlu belajar memahami bahwa setiap nasihat orang tua lahir dari rasa sayang dan tanggung jawab. Sebaliknya, orang tua juga perlu mengerti bahwa anak punya hak untuk mencoba, berkembang, dan menentukan jalan hidupnya sendiri.

https://www.kekenaima.com/2019/12/minat-dan-bakat-anak-vs-keinginan-orang.html?m=1

Nama : Adila Inas Prasetiyo

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun