Sebut saja acara Visit ke pabrik Faber Castell di Cibitung pada tahun 2017. Saya masih bisa mengingat acara itu dengan jelas karena acaranya bertepatan dengan hari ulang tahun saya.
Dalam acara itu, saya tak hanya berkesempatan melihat produksi Faber Castell secara dekat, tetapi juga belajar bahwa mewarnai ternyata dapat menenangkan batin, mengasah kreativitas, dan memperkuat daya ingat..
Ketika masih kecil, saya memang senang menggambar. Jadi, saat saya mengikuti kelas tersebut, pengalaman masa kecil “menyeruak” keluar dalam pikiran saya. Saya seolah menjadi kanak-kanak kembali.
Acara lain yang juga berkesan ialah Visit Owa Jawa pada tahun 2017. Dalam acara ini, saya beruntung bisa mengenal Owa Jawa.
Saya jadi tahu bahwa primata langka yang sangat dilindungi ini adalah makhluk yang enggan “berbagi cinta”. Sebab, kalau ia sudah mencintai pasangannya, ia akan terus setia menemaninya hingga akhir hayat. Mungkin terkesan “gombal”, tetapi cinta Owa Jawa terhadap pasangannya ialah cinta sehidup semati.
Kesempatan bertemu dengan menteri juga saya dapat saat mengikuti acara Kompasiana. Ada beberapa menteri yang sempat saya jumpai, di antaranya, mantan menteri Kominfo Bapak Rudiantara, Mantan Menteri Perdagangan Bapak Enggartiasto Lukita, Mantan Menteri Agama Bapak Lukman Hakim Saifuddin, dan Mantan Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri.
Bagi orang biasa seperti saya, berjumpa dengan menteri adalah kesempatan langka. Tidak semua orang punya kesempatan demikian. Makanya, dalam pertemuan itu, saya merasa beruntung. Saya harap pada kesempatan lain bisa menemui menteri-menteri lain, seperti Ibu Susi Pudjiastuti, yang berita perpisahannya belakangan membikin banyak orang, termasuk saya, “patah hati”.
Selain itu, saya juga mendapat materi dari Kompasiana. Lewat hadiah dari memenangkan blog competition atau social media competition atau program reward yang diselenggarakan Kompasiana, saya bisa memperoleh uang tambahan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan membiayai investasi saya.
Kesenangan lainnya ialah saya bisa ikut komunitas. Sebagai sebuah blog, Kompasiana bisa bertumbuh karena sokongan dari komunitasnya. Ada beragam jenis komunitas yang bernaung di bawah payung Kompasiana, di antaranya KOMIK Community, KPK, RCT, Fiksiana Community, dan ClicKompasiana. Komunitas-komunitas tadi mewadahi Kompasianer yang mempunyai hobi yang sama untuk bertemu, bergabung, dan berkegiatan bersama.
Kehadiran komunitas itulah yang menjadi pembeda dengan platform sejenis. Kalau hanya berfokus menghadirkan konten tanpa membina komunitas-komunitas yang ada, boleh jadi, Kompasiana akan bernasib sama dengan tetangganya yang kini ditinggalkan dan dilupakan. Keberadaan komunitas tak hanya memberikan warna tersendiri, tetapi juga mengikat anggotanya untuk terus berkarya di Kompasiana.