Mohon tunggu...
Adian Saputra
Adian Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menyukai tema jurnalisme, bahasa, sosial-budaya, sepak bola, dan lainnya. Saban hari mengurus wartalampung.id. Pembicara dan dosen jurnalisme di Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FKIP Unila. Menulis enggak mesti jadi jurnalis. Itu keunggulan komparatif di bidang kerja yang kamu tekuni sekarang."

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru Penggerak Cermin Kegagalan Pendidikan

9 Maret 2023   23:28 Diperbarui: 9 Maret 2023   23:31 19952
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para guru. Foto Kompas.com/Wawan H Prabowo

Khasnya FKIP, semua dosennya juga guru, gurunya mahasiswa. Lalu, kenapa setelah lulus, ribet sekali lulusan ini mau jadi guru?

Kini sampai ada program segala namanya guru penggerak. Memangnya dari dulu guru tidak bergerak? Berarti gurunya diam saja selama ini?

Saya kutip dari kemdikbud.go.id soal ini. Di situ dijelaskan bahwa guru penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif, dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila.

Definisi ini buat saya mereduksi makna guru yang selama ini melekat pada sosok pendidik. Bagi saya, ini sama saja ahistoris dengan "menghilangkan" peran guru selama ini. Logikanya sederhana banget kok.

Semua juga tahu kalau guru adalah pendidik. Tujuan utamanya ya menjadikan anak didiknya baik, berakhlakul karimah, berkarakter, pintar, cerdas, dan sudah tentu dong Pancasilais. 

Sudah tentu itu. Apalagi masa Orde Baru. Peran guru sangat mantap.

Tanpa ada embel-embel penggerak pun, semestinya tiap guru memang sudah seperti yang didefinisikan perihal guru penggerak tadi.

Kalau itu definisinya, berarti dulu-dulu para guru itu tidak memimpin pembelajaran dong? Tidak mendorong tumbuh kembang secara holistik dong? Tidak mengimplementasikan pembelajaran berpusat kepada murid dong?

Alangkah sayangnya bertahun-tahun pendidikan kita dengan guru sebagai aktor utamanya, tidak dianggap "penggerak".

Lucunya, teman-teman yang sudah empat tahunan kuliah di FKIP masih juga ribet untuk menjadi guru. Ada standar kompetensilah, inilah itulah. Guys, kuliah empat tahun memangnya diajarin apa aja?

Buat saya, masa empat tahun itu lebih daripada cukup menjadikan lulusan FKIP itu guru penggerak. Mereka memang sudah paham kalau mengajar itu esensinya di mana. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun