Karena sudah lama kerja, saya ambil dulu jatah cuti tahunan yang tiga mingguan. Pas hari terakhir cuti dan mesti masuk besoknya, surat pengunduran diri via surat elektronik saya kirim.Â
Kawan-kawan juga kaget karena selama ini tanda-tanda saya suka mengeluh atau ada bibit memberontak sama sekali tidak ada. Saya kerja-kerja saja.
Selepas itu, beberapa teman juga berhenti kerja. Ada yang mundur baik-baik, ada yang sengaja cari perkara sudah dipecat, ada juga yang langsung diputus dipecat perusahaan.
Dari pengalaman itu, saya mencoba menyigi. Kebanyakan mereka yang keluar dari perusahaan itu rata-rata yang palugada tadi alias apa lu mau gua ada. Ini menunjukkan sebetulnya karyawan punya kemampuan multitalenta.
Dari pengamatan saya dengan beberapa orang, memang rata-rata multitalenta. Kebanyakan punya kemampuan menjalin relasi yang baik, tekun dalam bekerja, punya kemampuan kerja yang profesional, dan rekam jejak yang baik.Â
Maka itu, saya mewanti-wanti kepada Anda yang punya kemampuan multitalenta, hati-hati kena incar untuk diberhentikan, hahahaha.
Dinamika di kantor itu dinamis memang. Seorang teman berkata, kadang hanya urusan duit kecil, bisa jadi porsoalan besar.Â
Ketidaksenangan atau iri dengki terhadap mereka yang bersinar di kantor kadang terjadi. Yang repot kalau sampai pucuk pimpinan tapi bukan pemilik, sudah tidak suka dengan kita. Kita baik saja jadinya salah, apatah lagi kita salah, makin kebebes itu.
Lantas, bagaimana dengan kita yang masih kerja di perusahaan dan ada aturan soal larangan kerja ganda di tempat lain? Silakan ditimbang sendiri. Silakan dijalani dua-duanya selama masih ada tenaga dan bisa fokus pada kerjaan utama di kantor yang sekarang.
Namun, kalau memang sudah bertahun-tahun tidak ada kemajuan berarti dari sisi karier maupun penghasilan, silakan saja cari pekerjaan baru. Atau buka usaha sendiri. Mungkin kita akan lebih enjoy, seperti saya sekarang.
Bagi perusahaan juga saya usul tidak usah memasukkan bekerja di tempat lain sebagai salah satu bidikan untuk memecat karyawan. Daripada menjadi polemik, hal ihwal itu dihilangkan saja. Fokus saja dengan aturan kerja di internal.