Mohon tunggu...
Ade Lanuari Abdan Syakura
Ade Lanuari Abdan Syakura Mohon Tunggu... Guru - Bersatu padu

Hanya manusia biasa yang diberikan kehendak oleh Tuhan untuk menggoreskan pena pada secarik kertas kusam.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terpuruk di Dalam Sepi

20 Agustus 2019   05:55 Diperbarui: 20 Agustus 2019   05:59 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku meringkuk dalam gelapnya malam

Sembari membasuh tetesan air mata yang jatuh ke pipi

Tak kumengerti bahwa kini aku terdiam sendiri

Ditemani bulan yang memancarkan sinar dengan indahnya

Beragam genangan kenangan bersamamu terus menari dalam fikiranku

Tak dapat kutepis, apalagi kulupakan

Karena bagiku kau adalah malaikat

Yang terus ada dalam ketiadaan

Wahai kekasih pujaanku,

Aku terlalu mencintaimu

Hingga tak menyadari bahwa kini kau tak disisiku lagi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun