Mohon tunggu...
Ade Lanuari Abdan Syakura
Ade Lanuari Abdan Syakura Mohon Tunggu... Guru - Bersatu padu

Hanya manusia biasa yang diberikan kehendak oleh Tuhan untuk menggoreskan pena pada secarik kertas kusam.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Berkarya Yes, Mencela No

17 Mei 2019   06:21 Diperbarui: 17 Mei 2019   06:46 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Hasan... Ibu enggak ngelarang kamu internetan, cuma kamu harus menjaga sopan santun ketika berkomentar di media sosial entah di facebook, wa, instagram, dll. Ketika di dunia maya, lisan kita berpindah dari mulut ke tangan. Kita jaga tangan agar tidak berkomentar yang bisa membuat kegaduhan seperti menghina, mencela, mengejek, dll."

"Kenapa? Karena seluruh anggota tubuh kita kelak di akherat akan mendapatkan pertanggungjawaban. Maka, persiapakan semua kebaikan agar semua yang kita pertanggungjawabkan bisa berujung di surga."

"Selain itu, harusnya setiap jiwa yang bernyawa harus punya rasa malu ketika melakukan sebuah kesalahan, karena malu merupakan tanda keimanan seseorang. Seperti sabda Nabi SAW: 'Al Hayaau Minal Iman.' Malu adalah sebagian dari iman. Dalam sabda yang lain beliau juga menjelaskan bahwa iman mempunya tujuh puluh cabang. Salah satu cabang itu adalah malu." Ibu berhenti sejenak.

"Hasan malu apa enggak kalo kasih komentar-komentar yang enggak sopan kaya gitu?"

"Maaf bu, Hasan tadi khilaf. Hasan janji enggak akan ngulangi lagi. Hasan ingin jadi anak yang solih dan punya rasa malu seperti nabi." Dia menjawab sambil menunduk, lalu menambahkan.

"Hasan cuma sebal youtuber-youtuber itu. Makannya Hasan komen yang enggak-enggak."

Ibu menghela nafas,

"Nak, kalo kamu enggak suka sama mereka jangan diejek, direndahkan, apalagi dihina. Belum tentu kamu bisa buat vlog kaya gitu. Harusnya kamu balas dengan vlog kamu yang lebih baik. Misal isinya ajakan untuk kebaikan, ceramah singkat, atau membaca qiraah. Menurut ibu itu salah satu cara efektif untuk membalas vlog-vlog tidak bermutu di zaman ini. Ingat, balaslah karya dengan karya bukan karya dibalas dengan cacian. Itu tidak bermoral. Intinya, 'Berkarya Yes, Mencela No.'"

Hasan baru mengerti, ternyata selama ini dia salah. Caci maki bukanlah hal baik yang perlu dia lakukan, justeru dia harus banyak-banyak berkarya agar bisa memberi manfaat.

*****

"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Selamat siang kawan-kawan semua. Tahu enggak sih arti pemuda sumpah pemuda bagi generasi Z seperti kita? Kebanyakan dari kita mungkin tidak tahu apa sih sumpah pemuda itu? Sumpah pemuda itu..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun