Mohon tunggu...
Ade Lanuari Abdan Syakura
Ade Lanuari Abdan Syakura Mohon Tunggu... Guru - Bersatu padu

Hanya manusia biasa yang diberikan kehendak oleh Tuhan untuk menggoreskan pena pada secarik kertas kusam.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rumah Tempat Kembali dan Mengabdi

8 Mei 2019   07:23 Diperbarui: 8 Mei 2019   07:25 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang pemuda nan jauh di negeri orang

Bersandar pada pohon kurma yang rimbun

Matanya nanar menatap alam disekitar karena lama tak kembali ke kampung halamannya

Ia ingat akan rumahnya yang mungil dan sederhana, namun tetap layak dipandang mata

Di rumahnya, ia teringat akan kenangan indah yang tak terlupakan bersama kedua orang tuanya

Di rumah mungilnya, ia mendapatkan cinta tulus ikhlas dari orang tuanya

Cinta yang dapat menguatkan anaknya agar berani menantang dunia

Hingga ia berada di semenanjung  Arab sana

 

Menuntut ilmu dengan suka cita, tanpa ada keraguan dalam benaknya

Ia goreskan cita-citanya agar bisa menjadi manusia yang berguna

Tak terbersit sedikit pun ia untuk kembali ke rumah sebelum cita-cita tergenggam di tangannya

Seolah menjadi suatu penghinaan apabila kembali  tanpa membawa perubahan

Baginya, lebih baik tak kembali sekian tahun lamanya dari pada menjadi manusia tak berarti

Tak membawa kemanfaatan, dan tak pula membawa perubahan

Dalam hatinya berkata: "Rumah tempat kembali, dan juga tempat mengabdi. Tak perlu kembali jika tak bisa mengabdi"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun