Bergandeng dengan tawa
Berpeluk dengan realita
Kutatap erat...
Bayangan penuh ralat
Setiap alur-alur pikiran yang terus berat
Memikirkan jiwa-jiwa yang tak akan pernah bergandeng
Setelah usai, pergi tanpa pandang
Hanya saja, tatapan paksaan
Terus berkolaborasi dengan asa
Bergandeng dengan tawa
Berpeluk dengan realita
Kutatap erat...
Setiap nostalgia yang terus berlalu
Dari langkah-langkah sahdu
dan Rentetan cerita yang kian hari
Terus berlalu bersama ekpektasi
Kutatap erat...
Setiap bayangan wajahmu, yang kala itu
Berlalu ditatapan sahdu
Mengoyak seluruh dinding baja
Yang terus ku perkuat tanpa berpaling ke masa itu
Kutatap erat...
Pelipis mata, garis muka dan senyum manja
Yang entah siapa mengajarinya
Hingga akhirnya paksaan itu
Berlalu
Bersama tatapan erat
Tetap Kutatap erat
Jogja, 22/10/23