buku puisi romantik yang
kau hadiahkan pada paruh agustus
masih tersimpan di bawah bantal
sajak-sajaknya berloncatan dalam mimpiku
serupa sekawanan bocah, mengajakku
berkejaran di antara pepohonan pinus
tempat kita memberhalakan cinta
seanggun celosia dimabuk angin
-Sri Wintala Achmad-