Ketika suasana hati tak menentu
Kamar kos tak lagi kondusif
Kota ini tak lagi nyaman 'tuk dihuni
Ingin kembali pulang, belum saatnya
Konsentrasi terpecah belah
Sangat sukar terfokus pada satu titik
Pikiran ngelantur kemana-mana
Kacau balau, semua angan ini
Hati dan otak bersekongkol
Bersatu padu, menggerogoti
Perlahan namun pasti menghabisi
Jiwa rapuh yang kurus kering ini
Kombinasi error yang amat dahsyat
Suntikan vaksin apapun takkan mampu
Memadamkan efek yang ditimbulkan
Hanya bisa berpasrah, meratapi suratan
Ingin sedikit meredakan
Memuaskan mata di pusat perbelanjaan
Memandang kesana kemari, menyegarkan?
(Mall lagi.. mall lagi..
(Bosanlah aku, tak ada lain tempat kah?)
Bervakansi ke tempat wisata bersama teman
Ke pantai atau puncak gunung?
(Amboi, ketahuilah aku tiada uang lebih)
(Mungkin lain kali..)
Pergi ke hutan seorang diri
Barangkali alam mampu bantu tenangkan?
(Macam mana pula kau)
(Bisa diterkam harimau aku nanti..)
Aku tak mengerti, harus bagaimana lagi
..
...
....
Ada ide menarik terlintas
Kembali kuakses kompasiana
Dan kutuangkan dalam tulisan ini
(Surabaya, 22 Mei 2018)