Insia tak tetap tak menjawab sepatah kata pun.
Suara Adzan terdengar merdu, membuat hati Insia sedikit tenang.
Insia pamit undur diri untuk shalat berjamaah ke masjid "Ayah, Bunda Insia Solat Insyak dulu".
"ayo kita berangkat bareng ke masjid" ayah insia mengajaknya
"Ayo..."
Dengan perasaan kacau Insia selalu ingat pada Riki, lelaki yang sangat ia cintai. Namun apalah daya Insia hanya pasrah pada yang Maha Cinta.
...
Setelah Shalat berjamaah, Insia melakukan sesuatu yang bukan kebiasaanya. Dia tidak wiritan, turun lebih awal dari pada jamaah yang lain.
Setelah sampai dirumah, Insia langsung menghubungi Riki.
Not nenot nenot....
Not nenot nenot....