Mohon tunggu...
Ilalangg.id
Ilalangg.id Mohon Tunggu... Jurnalis - Berita Warga Sipil

Celotehan Warga Sipil | TikTok Ilalangg.id | Instagram Ilalangg.id | Hello Ilalanggid | YouTube Putra Ilalangg dan Ilalangg ID

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Nasib yang Buta

16 Maret 2020   07:15 Diperbarui: 16 Maret 2020   07:29 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dan cinta yang buta pada mata yang telah lama enggan menatap

Dan rindu yang tuli di tengah-tengah persimpangan antara hidup dan kematian

Dan hidup yang meronta-ronta memintal narasi menjadikannya ketiadaan

Dan mati yang sungkan untuk menemukan jalan hidup kemudian

Bukankah kita telah melihat mawar berwarna hitam

Dengan daun dan tangkai berduri yang mengeluarkan darah

Mungkinkah kita mencintai tanpa menamai arti sebenarnya

Ataukah kita membuat dosa di lembah-lembah duka

Tertawalah rumput, di bawahmu tanah subur sudah mengehendaki

Injak-injaklah ketamakan di sekitar hutan bakau yang mulai mengering airnya

Sudinya kita menanam padi menuai beras dan makan nasi liwet sendiri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun