kemarau panjang telah melanda jiwa yang penuh aku dan diaÂ
lebih lebih kumbang tak lagi mau menghisap madu karena kelopak sudah layu
Deretan garis pantai sudah terbujur kaku, di rias pengalun dawai cinta di penghujung harap
Sia sia !
***
Tak lagi ada mau mendekat kecuali sang pemikat, tiada iya hadir detik inipun
kemana sang akrobat menari lagi, diatas para selir yang sedang memberi raja anggur merahÂ
Tuan dimana letak kasiannya cinta si maharasa
Tak enggan sudah pengap jadi penguit lirih lirih bait siksa
lambat laun semua terkikis dunia sopi tanpa makna
semua akan jadi bangkai akhirnya, sekalipun hidup harus di pertahankan dayanya