Mohon tunggu...
Abdul Wahid Azar
Abdul Wahid Azar Mohon Tunggu... Penulis Buku Non Fiksi (BNSP)

Menulis subtansi kehidupan, Jujur pada realitas

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Peta Jalan Baru, Reshuffle Sebagai Katalis Transformasi

10 September 2025   05:54 Diperbarui: 10 September 2025   19:22 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Reshuffle Kabinet Merah Putih September 2025 ( Foto - Kompas.com)

Program makan siang gratis bisa jadi model efisiensi nasional: jelas target, biaya, dan dampaknya. UMKM, koperasi, dan ekonomi digital harus diberi insentif berbasis kinerja, bukan bagi-bagi anggaran.

Menteri: Eksekutor, Bukan Bintang Viral

"Menteri adalah pembantu presiden, bukan komentator politik atau bintang viral. Tugas mereka adalah mengeksekusi visi kepala negara, mendorong percepatan, dan menjembatani kebijakan dengan kebutuhan rakyat. 

Jika mentalitasnya sekadar mencari panggung, memelihara rivalitas, atau membuat kebijakan demi kelompok sendiri, pembangunan akan mandek. 

Padahal Indonesia punya lebih dari 140 juta tenaga kerja produktif, dengan 51 juta di antaranya lulusan perguruan tinggi dan kejuruan. Laporan World Economic Forum 2024 menempatkan Indonesia di peringkat ke-34 dunia untuk daya saing talenta digital. 

Potensi ini besar, tapi sering tidak terpakai karena jabatan publik dianggap panggung politik, bukan ruang profesional."

Reshuffle harus jadi titik balik: momentum memprioritaskan teknokrat dan profesional, bukan sekadar wajah baru untuk politik lama.

Bonus Demografi: Modal yang Harus Dikelola

Indonesia tengah menikmati bonus demografi dengan 70% penduduk usia produktif. Lebih dari 10 juta profesional di sektor teknologi, kesehatan, dan jasa modern siap mengisi jabatan strategis. 

Sayangnya, banyak dari mereka tak pernah mendapat kesempatan karena jabatan publik masih dipersepsikan sebagai panggung politik.

Kalau reshuffle diarahkan untuk memberi ruang bagi teknokrat dan profesional berbakat, Indonesia akan memiliki pemimpin yang tidak hanya pandai bicara, tetapi juga mampu mengeksekusi kebijakan dengan presisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun