Mohon tunggu...
Abdulloh Jalaluddin Syah
Abdulloh Jalaluddin Syah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Seorang yang punya banyak mimpi. tapi pas bangun lupa mimpinya tentang apa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ketupat di Hari Raya

31 Maret 2025   00:51 Diperbarui: 31 Maret 2025   00:51 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Beneran, Mang. Saya belum sempat gantung diri. Baru mau, Mang. Tapi, keburu pingsan terlebih dahulu."

"Nya, heueh atuh. Mau gantung diri juga butuh tenaga. Sedangkan, maneh belum makan nasi sesuap pun. Tapi untungnya weh keburu pingsan." Tidak berhenti Pak Iman bersyukur dan menasehari Tabik yang tertunduk lemas di punggung Pak Iman.

Kembali ke masa kini.

Tabik yang merayakan hari raya tahun ini hanya dapat berdiam diri di pojokan kamar rumah Pak Iman. Tidak ada semangat untuk melakukan kegiatan. Bayang-bayang ibu dan bapak selalu tiba-tiba datang. Tidak peduli terhadap dirinya yang sedang malang.

"Tabik. Sini makan dulu opor ayamnya." Teriak istri Pak Iman dari dalam Rumah.

"Tong di kamar mulu atuh, Jang." disambung oleh Pak Iman.

"Ahad, tong waka makan. Ajak dulu itu si Tabik." Sambung Pak Iman menyuruh Ahad.

"Woy, Tabik... Cepetan-lah, Bik. Ini ketupatnya nanti keburu habis. Jangan dulu meneruskan tulisan cerpen-mu itu." Teriak Ahad kepada Tabik.

"Iya, Had. Tunggu dulu sebentar."

"Iya, sok. Sama urang ditungguin."

Akhir kata, cukup sekian tulisan Ketupat di Hari Raya. Aku Tabik memohon maaf apabila dari segi tulisan banyak typo dan dari segi alur cerita pantas untuk diolok-olok. Untuk cerita masa kecilku yang selanjutnya semoga bisa ditulis di hari raya tahun depan. Semoga kembali dengan peningkatan dari gaya bahasa serta ceritaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun