"Inilah manusia. Kotak panjang ini adalah ajalnya yang mengelilinginya, sedangkan garis yang keluar adalah angan-angannya. Garis-garis pendek yang menghalangi ini adalah berbagai rintangan kehidupan. Jika manusia berhasil melewati satu rintangan, maka ia akan menghadapi rintangan lain. Jika ia berhasil melewati yang satu, maka akan ada yang lain lagi menantinya." (HR. Bukhari: 6417)
Lihatlah, bagaimana manusia sering kali terlalu sibuk membangun dunia, mengejar harta, jabatan, dan kesenangan tanpa menyadari bahwa langkah mereka semakin mendekati akhir perjalanan. Mereka menunda kebaikan, menunda taubat, menunda ibadah, dengan keyakinan bahwa masih ada hari esok. Namun, adakah jaminan bahwa esok masih menjadi milik kita?
Allah telah mengingatkan bahwa kematian bisa datang kapan saja, tanpa aba-aba. Tak peduli seberapa besar kekayaan yang dimiliki, setinggi apa pun jabatan yang diraih, atau sekuat apa pun tubuh yang dimiliki—semua itu tidak akan mampu menunda perjumpaan dengan-Nya.
Maka, sebelum segalanya terlambat, marilah kita renungkan. Untuk apakah hidup kita ini? Apakah hanya untuk mengejar dunia yang fana, yang kelak akan kita tinggalkan? Ataukah kita akan menggunakannya untuk mempersiapkan bekal menuju kehidupan yang kekal?
Jangan biarkan panjangnya angan-angan membuat kita lalai dari tujuan sejati kehidupan ini. Sebab, dunia hanyalah persinggahan, dan akhiratlah tempat tinggal yang sesungguhnya.
Rasulullah ï·º bersabda:
 "Bersegeralah beramal sebelum datang tujuh perkara:
- Kemiskinan yang memperdaya – Kemiskinan bisa menjadi ujian berat bagi seseorang. Dalam kondisi sulit, seseorang bisa saja tergoda melakukan hal-hal yang diharamkan demi memenuhi kebutuhannya, atau bahkan menjadi lalai dalam ibadah karena sibuk mencari nafkah.
- Kekayaan yang mencelakakan – Kekayaan bisa menjadi ujian yang lebih berat daripada kemiskinan. Banyak orang yang ketika diberi harta menjadi sombong, tamak, dan lupa bersyukur. Harta yang seharusnya menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah justru bisa membuat seseorang semakin jauh dari-Nya.
- Sakit yang melemahkan – Selama sehat, kita punya banyak kesempatan untuk beribadah. Namun, saat sakit datang, tubuh menjadi lemah, ibadah pun terasa berat. Oleh karena itu, manfaatkan waktu sehat sebelum sakit menimpa.
- Masa tua yang melemahkan – Ketika usia semakin bertambah, fisik semakin lemah, daya ingat berkurang, dan semangat beribadah tidak sekuat saat muda. Jangan menunggu tua untuk beribadah, karena belum tentu saat tua nanti kita masih memiliki kekuatan untuk melakukannya.
- Kematian yang memutus segala urusan – Kematian bisa datang kapan saja. Setelah kematian, tidak ada lagi kesempatan untuk berbuat baik atau bertaubat. Maka, selama masih diberi kehidupan, manfaatkan setiap detiknya untuk kebaikan.
- Dajjal, fitnah terbesar di akhir zaman – Kemunculan Dajjal akan membawa ujian yang luar biasa bagi manusia. Fitnahnya begitu besar hingga bisa menyesatkan banyak orang. Rasulullah telah memperingatkan agar kita selalu berpegang teguh pada agama agar tidak tergelincir dalam tipu dayanya.
- Hari Kiamat yang sangat berat – Kiamat adalah peristiwa dahsyat yang tak terbayangkan. Saat itu, setiap manusia akan dimintai pertanggungjawaban atas amalannya di dunia. Tidak ada lagi kesempatan untuk kembali dan memperbaiki kesalahan.
Betapa sering kita menunda-nunda kebaikan. Berapa banyak kesempatan yang kita sia-siakan karena merasa masih ada hari esok. Kita hidup seolah-olah memiliki kendali atas waktu, padahal sejatinya, setiap detik yang berlalu mendekatkan kita kepada akhir perjalanan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah memperingatkan kita: jangan sampai tertipu oleh dunia! Jangan menunggu miskin atau kaya, jangan menunda sampai sakit atau tua, jangan menanti kematian yang datang tanpa aba-aba. Sebab, setelah nyawa terpisah dari raga, tidak ada lagi waktu untuk kembali dan memperbaiki yang telah tertinggal.
Lalu, masihkah kita akan menunda shalat, menunda taubat, menunda berbuat baik? Masihkah kita tenggelam dalam ambisi dunia tanpa memikirkan akhirat?
Wahai diri, sebelum penyesalan datang, bangkitlah! Gunakan waktu sehatmu sebelum sakit, gunakan masa mudamu sebelum tua, manfaatkan hidupmu sebelum ajal menjemput. Beramallah sebelum terlambat, karena kita tidak tahu kapan kesempatan itu akan berakhir.
Ya Allah, jangan biarkan hati kami terlena oleh dunia. Bimbinglah kami agar senantiasa mengingat-Mu, memanfaatkan waktu yang tersisa untuk beramal shalih, dan menjadikan setiap langkah sebagai bekal menuju perjumpaan dengan-Mu. Aamiin.