Mohon tunggu...
Abdul Azis
Abdul Azis Mohon Tunggu... Seniman - Belajar menulis

Mencoba belajar dengan hati-hati, seorang yang berkecimpung di beberapa seni, Tari (kuda lumping), tetaer, sastra.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Imam Zaman

18 Oktober 2020   04:49 Diperbarui: 18 Oktober 2020   04:47 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Imam zaman tak kan hilang..
"sebelum semesta sirna"
Dan ia keluar dari sebuah goa
Hari ini aku terdiam..
Mendengar persaksian ahlul bait..


Dan mereka yang mengingkarinya
Hari ini aku terdiam..
Meneteteskan air mata dalam kesah bahagia
Saat kebenaran di hadirkan..
Terwujud tak dapat di ingkari
"Dalam sebuah rahasia"


Ha..ha..ha..
Hu..hu..hu..
Biarkanlah aku tertawa
Biarkanlah aku menangis
Dalam kegilaan dan taubat ku
Imam zaman tak kan hilang..


"sebelum semesta sirna"
Di antara segala dzat dzatnya
Yang menjadi tongkat di kesemestaannya yang meliputi


Dalam ke ma'sum'an
Dalam ke baikan
Dalam ke kuatan
"yang telah di utara kan"


Dan dalam ke dhoif' an ku
Imam zaman tak kan hilang..
"sebelum semesta sirna"
Ia akan hadir pada masanya..
Untuk mengajarkan dan mengingatkan
Agar memahami..


"Dengan cinta.."
Pada sebuah persaksian yang tak dapat di hindari

Kediri, 18 Oktober 2020

Buah Karya: Abdul Azis Le Putra Marsyah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun