Mohon tunggu...
Em Amir Nihat
Em Amir Nihat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Kecil-kecilan

Kunjungi saya di www.nihatera.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Celoteh Mimbar Api

11 Desember 2019   12:15 Diperbarui: 11 Desember 2019   12:34 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oh arus deras peradaban dunia maya yang membanjiri otak dengan sampah -- sampah
Oh akal yang diperkosa teknologi
Peradaban belatung menggelantung

Aku bertanya kepadamu dikala suara gemelagar mesin yang memecahkan telinga
Mengapa kita memikirkan hal -- hal yang tidak harus kita fikirkan ?
Mengapa hari ini seolah hanya ada satu jalan fikiran ?
Siapa sebenarnya yang memainkan kita dan merubah hati kita menjadi boneka?
Bagaimana adek kita yang TK sibuk berfatwa dan menjadi ulama ?
Bahkan kita melupakan diri
Lupa keluarga, lupa asal usul, lupa agama dan melagukan kebingungan
Mana yang harus ditaruh di otak?
Mana yang harusnya kita taruh di tangan ?
Mana yang sebaiknya kita badankan ?

Suara nyanyian klasik tersayup -- sayup riuh rendah
Jiwa -- jiwa mematung sebelum mati di layar imaji
Terkapar aku di celoteh mimbar api

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun