Aku bicara perihal cantik dan jelek
Wanita di sampingku tiba-tiba berdiri menunjukku,
Ia marah, Ia membalas ucapanku dan melawan,
Aku wanita bukan obyektif bagi lelaki
Lelaki yang hanya melihat tubuhku bagai ayam jantan dalam keranjang
Sayup matanya menjijikan
Cantikku imaji semu fikiran orang lain
Cantikku adalah bebasnya cita-cita dan keinginanku
Cantikku tidak karena doktrin palsu ajang ratu kecantikan
Cantikku bukan gubahan kemayu kebiasaan
Cantikku jika aku berhak memilih jalanku sendiri
Cantikku adalah cemerlangnya otak dan budiku
Cantikku adalah api keadilan yang membakar pagar lelaki kuasa
Jangan kungkung aku seolah hanya bagian dari kasur, sumur, dan dapur
Jangan lihat aku sebagai barang dagangan demi memuluskan jalinan karir dan strata orangtua payah
Aku seorang wanita dengan cita-cita mengakar dalam dada
Dihentikan semena-mena dengan pagar lelaki kuasa
Dengan dalih sifat lemah, gemulai, riasan cantik, dan pendiam
Aku melawan, aku berhak bersuara
Nafasku tersengal-sengal ku beranikan diri menghadap sang ibu