Botol-botol plastik yang sekiranya bisa dipakai, pernah dijadikan untuk penahan pintu dengan memasukkan pasir sepenuhnya ke botol tersebut. Banyak sampah yang bisa berguna hingga tak menjadi limbah domestik, asalkan mau berpikir untuk mengolahnya menjadi bermanfaat meskipun sekecil apa pun manfaatnya itu.Â
Limbah berbahaya seperti baterai, lampu neon, cat, dan produk pembersih kimia saya mencoba mengelolanya dengan hati-hati. Tidak membuangnya sembarangan yang justru merugikan bagi siapa pun. Bahan barang yang bisa sekali pakai saja seperti sendok plastik tertentu, sedotan plastik dan botol plastik air minum yang bisa hanya dipakai sekali minum saja, akan saya rusakkan terlebih dulu dengan meremukkannya sebelum membuangnya ke tempat sampah.Â
Saya melakukan pembuangan botol seprti itu karena edukasi dari iklan di tv serta cara orang lain yang melakukan hal yang sama, yang membuat saya tau. Bahkan ketika keranjang tempat buang sampah saya penuh yang tentu meskipun ditambahkan dengan plastik untuk membuang sampahnya. Akan selalu saya bersihkan dan membuang sampahnya secepatnya, tidak membiarkan penuh sampai keluar dari tempat sampah yang justru merugikan, kotor dan membuat penyakit.
Tidak juga saya biarkan tetangga sebelah saya dulu mengambil sampah yang  dibuang sembarangan di got depan rumahnya, saya ikut juga mengambilkannya dan membuangnya ke tempat pembuangan sampah yang seharusnya. Bahkan limbah cair seperti bekas pencucian beras atau sayur-sayur, buah-buahan saya siramkan ke tanaman-tanaman di sekitar rumah saya, memanfaatkan yang ada agar tak terbuang secara percuma.Â
Kertas-kertas yang telah tak terpakai pun bisa dibuat menjadi karya seni seperti membuat origami, serta membuat hiasan bunga dari kemasan plastik aqua kecil atau kemasan serupa. Tak ayal juga setiap saya membeli makanan di pinggir jalan, entah yang menggunakan kemasan atau gorengan, saya selalu membuang kemasan dan tusuk bambu atau lidinya ke tempat sampah, tidak mengikuti kebiasaan pembeli di sekitar.Â
Bahkan biji-bijian bekas buah yang dimakan yang sekiranya akan banyak dibuang orang, sebagiannya pernah saya tanamkan untuk memenuhi lahan tanah saya yang kosong.Â
Tak lupa juga setiap mencuci piring, di rumah kami selalu menyediakan saringan untuk menyaring bekas sampah-sampah dari sisa makanan dan miinuman, agar tak larut ke dalam bercampur air yang justru bisa mencemari. Juga tidak langsung sembarangan membuang kantongan plastik dari hasil belanjaan, karena akan disimpan untuk digunakan pada kemudian hari.Â
Botol bekas pun juga bisa dipakai untuk pembuatan vas bunga dan ini pernah dilakukan di sekolah, ada yang dipasang di dinding di paku ada yang di taruh di luar supaya terkena lebih banyak fotosintesis dari penerangan sinar matahari, agar tetap hidup.Â
Terkadang saya menyuruh orang-orang, keluarga agar membuang sampah di tempatnya ketika dia ingin membuangnya sembarangan, agar lingkungan terlihat bersih. Tak lupa juga ketika bak sampah belum penuh, namun belm dibersihkan kadang disemprot pewangi agar baunya tidak mengganggu dan tidak merugikan lainnya.
Langkah-langkah ini memang kecil, tapi jika dilakukan sungguh-sungguh dan terus-menerus maka akan berdampak besar yang bagus, sehingga lingkungan menjadi lebih bersih dan segar. Karena ini juga termasuk tanggung jawab kita bersama dalam melindungi lingkungan, bumi kita.Â
Saya mengajak orang-orang, keluarga, teman untuk melakukan pengolahan limbah domestik ini, untuk kebaikan kita bersama. Ini adalah tingkat kesadaran kita bersama untuk terus menerus menjaga kebersihan lingkungan, mengolah limbah yang mengganggu.