Mohon tunggu...
Andreas
Andreas Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Hanya seorang penulis, editor biasa yang mengemukakan ide dan gagasannya.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Menjaga Lingkungan dari Limbah Domestik: Langkah-Langkah Konkrit

6 Februari 2024   20:17 Diperbarui: 6 Februari 2024   20:25 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sekolah pun kami pernah melakukan kebersihan bersama termasuk mengumpulkan sampah-sampah, limbah yang bertebaran membuangnya dan menguraikannya, agar menjadi bersih dan terdidik dalam menjaga kebersihan. 

Selain itu, bahkan makanan yang dipesan di tempat makan, berusaha memesan dengan sesuai porsi agar tidak kekenyangan sebelum makanannya habis, yang justru akan dibang oleh penjualnya dengan tidak tepat hingga mencemari lingkungan dan tak semua penjual seperti ini, tapi perlunya kita berpola pikir seperti ini tak membuang makanan sembarangan meskipun dibeli dengan uang sendiri. Sebisa mungkin dihabiskan. 

Setiap saya ingin membuang sampah yang kecil, saya tak ingin membuangnya seperti kebanyakan orang, saya akan memasukkannya di saku atau di kantong plastik, meskipun bagi sebagian orang terlihat merepotkan sebab tidak ada tempat pembuangan sampah di sekitar, namun ini harus berusaha dilakukan agar lingkungan bisa bersih dan diri terdidik. 

Di jepang dan Korea Selatan warganya membuang sampah sebisa mungkin bahkan puntung rokok pun abunya tak boleh dibuang sembarangan, harus dimatikan sampai benar-benar mati, guna menanggulangi polusi dan menjaga tingkat kesehatan dengan kebersihan yang sangat disiplin.

Bahkan aku pun masih membuang sampah yang masih bertebaran di sekitarku, karena tak nyaman dilihat sekaligus menjaga kebersihan. Di dalam rumah dan di luar rumah sekitar kami menyediakan tempat pembuangan sampah, guna menjaga kebersihan, kebersihan itu adalah hal yang penting. Sehingga enak dipandang dan dirasakan, gantungan-gantungan kunci yang rusak pun serta benda-benda kecil lainnya, dibuang yang sangat tidak bisa dipakai kembali, gantungan kunci yang rusak kadang diperbaiki seperti tali yang putus atau patah guna tidak boros barang sehingga tidak menjadi sampah. 

Saya berusaha melawan rasa malas dan berkreatifitas dengan limbah-limbah yang ada. Selain itu kertas-kertas, kaleng, botol-botol plastik selain juga bisa digunakan karya seni, tapi juga untuk mempercantik kamar dan bisa dijual dengan nilai yang bagus bagi yang tertarik.

Kesimpulannya dengan cara-cara saya dan yang kami lakukan, adalah cara untuk memanfaatkan barang-barang yang sudah dianggap sampah menjadi berguna dan menjaga lingkungan menjadi teratur bersih. 

Saya telah melakukan ini dalam waktu yang cukup lama, menghargai benda-benda di sekitar, lingkungan tempat kita tinggal, sekiranya wawasan ini bisa berguna ke depannya agar melakukan hal yang sama meskipun jika mungkin ada yang beranggapan langkah-langkah tindakan ini merepotkan dan sulit serta menghadapi tantangan bau yang menyengat, tapi jika terus dilakukan maka lingkungan, bumi akan menjadi jauh lebih sehat, dimulai dari kita-kita dan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun