Kata-kata dan tindakan mereka memberikan semangat bagi orang-orang di sekitarnya.
Nenek, Sosok Disiplin
Hingga  SMA saya sering bersama beliau. Banyak pelajaran yang saya petik dari beliau.Walau saya tidak bisa seperti beliau, saya kecil banyak menyerap secara visual, melihat perjuangan beliau. Â
Disiplin
Kakek saya meninggal tahun 1965, ketika anak pertama masih sekolah di PGA, julak  (budhe) saya.  Ibu saya, sekolah Bidan. Adik-adik ibu saya masih kecil. Mendengar cerita saudara Ibu, pasca Kai (Kakek: bahasa Banjar) pensiun. Sebelumnya Kai bekerja di PU, membuat irigasi di Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Â
Hidup mereka prihatin, tinggal di pinggiran hutan, dengan rumah beratap rumbia (sejenis pohon Palma penghasil Sagu). Dinding rumah berupa Kajang (anyaman bambu). Setelah Kai meninggal tante saya, sempat berjualan kue berkeliling kampung, olahan nenek saya. Â
Setelah Julak dan Ibu saya bekerja, tante-tante saya ada yang tinggal dengan julak di Banjarbaru dan ada ikut Ibu saya di Binuang, Kalimantan Selatan.
Nenek tadinya tinggal di Banjarbaru, beliau membuat kue Sagon, Kue sagon terbuat dari bahan utama tepung ketan atau tepung sagu, yang dicampur dengan kelapa parut, gula, dan sedikit garam. Tante saya yang menjual berkeliling sepulang sekolah.
Ketika ibu saya mempunyai bayi, Nini (nenek: bahasa Banjar) tinggal di rumah Ibu saya. Hingga adik bungsu saya lahir. Ada lowongan tukang masak di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP). Nenek menjadi penanggung jawab atas ketersediaan konsumsi peserta pelatihan, sering lebih dari seratus orang. Â
1. Menyiapkan dan Memasak Makanan
  Memasak menu harian untuk peserta pelatihan dan staf.
  Menyesuaikan menu dengan kebutuhan gizi dan kesehatan peserta.
  Memastikan makanan dimasak dengan higienis dan sesuai standar.
2. Perencanaan Menu dan Bahan Baku
  Membuat menu mingguan atau bulanan yang bervariasi dan seimbang.