Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Filosofi Dungu

23 Februari 2019   10:37 Diperbarui: 26 Mei 2019   15:40 2218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kampret lagi!"

"Berarti cebong baik semua?"

Engkos tergelak-gelak hingga bahunya terguncang-guncang. "Belum tentu. Banyak cebong yang mendadak tumpul daya kritiknya ketika junjungannya salah menyampaikan data. Ada juga cebong yang menyebar hoaks ketika seorang suporter sepak bola digebuki."

"Hanya itu?"

"Cebong yang kerap menyindir orientasi seks putra Pak Prabowo, misalnya. Menanyakan di mana Pak Prabowo salat Jumat, misalnya lagi. Itu juga orang beloh alias pandir."

"Itu akibat ulah kampret." Mamat membantah. "Cebong hanya menangkis serangan."

"Alamat kebengohan atau kepandiran."

"Belum tentu."

"Membalas kekerasan dengan kekerasan berarti sama-sama melakukan kekerasan."

Mamat terpangah.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun