Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Filosofi Dungu

23 Februari 2019   10:37 Diperbarui: 26 Mei 2019   15:40 2218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ada kampret yang menyebut mustahil jalan desa sepanjang ratusan ribu kilometer dibangun dalam tempo empat tahun," ucap Engkos pelan sambil meletakkan gelas di tatakan, "kampret ini menuduh mustahil jalan desa sepanjang itu dibangun berbekal ajian simsalabim."

Mamat mencebik. "Diameter bumi juga tidak sepanjang jalan desa, kan?"

"Begini, Kang," kata Engkos pelan, "Ada dua belas dukuh di Desa Sukatawa. Setiap dukuh punya setidaknya tiga hingga lima jalan desa. Bayangkan puluhan ribu desa di seluruh Indonesia. Jika tiap desa punya sepuluh kilo jalan desa, bisa diterka panjang jalan desa di seantero Nusantara."

Mamat mencelangap. "Mmm...."

Bagi Engkos, ungkapan "mmm" sungguh memuaskan. Apalagi didesiskan dari mulut yang selama beberapa detik sebelumnya mencelangap. "Jalan-jalan desa itu tidak dibentang memanjang. Kadang berkelok, kadang memanjat bukit, kadang berjajar jika dilihat dari atas, kadang sambung-menyambung seperti urat-urat di dalam tubuh kita. Inilah perlunya kita membaca. Bukan sebatas membaca buku, melainkan juga membaca gejala semesta."

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
"Hemm...."

"Apa arti 'hemm' bagi Kang Mamat?"

"Sedang berpikir."

"Apa?"

"Rasa-rasanya enggak logis kalau jalan desa sepanjang itu kelar dalam empat tahun."

"Bisa jadi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun