"nampaknya ibu bukan warga saya, karena selama ini saya tak pernah membiarkan seorang pun warga saya merasakan kelapran apalagi sakit," ujar sang Raja
"iya betul baginda Raja saya warga dari wilayah seblah , kampung kami beserta Raja kami telah dibantai oleh seseorang  Raja yang dzalim beserta pasukanya, mereka memerangus kota yang kami tempati dan membunuh Raja kami serta seluruh pasukannya,dan akulah satu-satunya yang berhasil meloloskan diri dan sampai diwilayahmu baginda raja" Ujar wanita parubaya tersebut menceritakan peristiwa yang baru saja dia alami.
Sang Raja Kaget mendengarkan hal tersebut, "ibu makasih atas informasinya silahkan tinggal diwilayah ini ,warga saya akan membantu ibu menetap dirumahnya" ujar sang Raja.
"Makasih banyak Baginda Raja" ujarnya
Sang Raja berdiri dan bergegas balik kekudahnya , dan dengan sigap dia kemudian memacuh kudahnya untuk kembali keistana, beberapa saat Raja tiba Di istana nampak snag Raja mulau Gusar,
Sang permaisuri atau Ratu nampak melihat kecemasan suaminya, Permaisuri cantik tersebut kemudian mendekati sang suami yang sementara berdiri pada balkon istananya melihat wilayah kerajaannya yang tehampar dan terpisah dengan sungai yang luas yang membentang didepan kerajaannya.
"ada apa suamiku engkau nampak kelihatan gelisah" Ujar Sang Ratu Rayans
"Permaisuriku aku nampak sangat khawatir masa depan keadaan kerajaan dan rakyat kita kedepannya, saya baru saja mendapat informasi beberapa kerajaan sudah ditaklukkan oleh Azazil beserta pasukannya dan belatentaranya dia menghancurkan dan merusak apapun yang dia taklukkan dengan berbagai kebiadaban seperti membunuh, memperkosa dan lainnya." Ujar sang raja sambi mengehali nafas.
"kalau hal ini terjadi maka sudah seharusnya baginda mempersiapkan diri menghadapi kemungkina pertempuran dahsyat ini, akupun siap turun kemden peperangan kalaupun mereka melakukan Invasi kewilyah kerjaan kita, saya siap mati untuk membelah bangsa dan masyarakat kita" ujar sang Permaisuri.
Sang Raja kemudian berbalik dan memeluk sang permasirui serta mencium keningnya kemudian berkata'
"Sayang saat ini engkau tengah hamil mengandung anak kita, saya tidak akan pernah mengijinkanmu kemedan peperangan jika peperangan terjadi, Rawatlah anak kita , saya yakin Tuhan pasti memiliki memiliki kehendak lain terhadap anak kita," Ujar sang raja yang sejurus kemudian Berlutut didepan sang permaisuri dan mencium perut sang istri yang tengah dalam kondisi hamil tua.