Mohon tunggu...
amandanasution73
amandanasution73 Mohon Tunggu... Freelancer - penulis lepas

aku suka nulis, nonton, suka semua yang berbau seni. yah...biasa aja deh

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Arthur The King (Review)

24 Maret 2024   19:14 Diperbarui: 24 Maret 2024   19:16 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalamu'alaikum, Readers

Kebiasaan aku tuh nonton film cuma baca judulnya, liat posternya, baca pemainnya. Jarang sekali aku baca sinopsisnya apa lagi reviewnya. Paling jauh nanya yang udah nonton, "bagus ga filmnya?" Itu aja! Jadi sering banget terkecoh sama poster yang dilihat sepintas dan baca judul. Enaknya, jadi selalu ada kejutan sih. Kejutan dari film yang bagus banget sampe film yang ga banget. Tapi aku suka sih kejutan, Readers.

Baca judul fim Arthur The King, aku keingat judul film yang nyaris sama yang rilis beberapa tahun yang lalu. "Kok ada film yang nyaris sama nih? Apa remake atau gimana nih?" gitu aku mikirnya. Ternyata film ini sama sekali berbeda loh, Readers. Jadi, kita bahas tipis-tipis ya.

Arthur The King yang ceritanya diambil dari kisah nyata seekor anjing liar yang mengalami luka akibat perlakuan manusia yang mendedikasikan sisa hidupnya untuk seorang yang memberinya sebutir baso di saat dia mengalami kelaparan.

pic by Lionsgate
pic by Lionsgate
Adalah Mike (Mark Wahlberg) yang merupakan seorang atlet Adventure Ricing yang menjadi tuan dan memberi nama anjing liar ini Arthur. Nama Arthur diberikan Mike karena melihat gimana anjing liar ini tidak mengambil makanan bila tidak disodori, dan tidak berusaha meminta. Sikap ini lah membuat Mike memberikan nama anjing liar ini Arthur. Pertemuan mereka pun karena baso yang Mike berikan ke Arthur yang kelaparan dan terluka parah pada bagian perutnya.

Pertemuan dan sebutir baso membuat Arthur menjadi tim adventure ricing Mike dan mengantarkan tim menjadi juara. Arthur mengikuti dan berpetualang bersama tim Mike sejauh 700 km melalui hutan, sawah, lembah, sungai dan teluk. Drama selama perjalanan jelas ada. Tapi klimaksnya pada saat finish Arthur mengalami infeksi parah pada lukanya. dan dokter setempat menyerah, dan menyarankan kepada Mike untuk menyuntik mati Arthur.

pic by Lionsgate
pic by Lionsgate
Readers, di film ini kita beneran loh diajak mengikuti perjalanan dan petualangan dari tim Mike untuk menjadi juara di kejuarana yang menjadi kesempatan terakhir buat Mike dan Chik (Ali Suliman) karena usia keduanya, dan cedera lutut yang diderita Chik. Menyusuri hutan,  menaiki bukit, mendaki tebing dan seterusnya. Dan kita, sebagai penonton pun ikut menikmati keseruan yang ditampilkan di layar lebar. Juga beberapa adegan haru, terutama pada bagian-bagian terakhir film ini, dimana Mike memperjuangkan Arthur untuk bisa ikut pulang. 

Film ini memperlihatkan kekuatan dunia sosial media untuk mendukung sesuatu yang positif dan empati para warganet. Selain itu, jujur banget, ga kebayang punya rumah ditempat seperti rumah Mike, yang depannya menghadap lembah yang hijau.

Intinya Readers, apa yang ingin disampaikan oleh difilm ini, dari mulai cerita hingga emosinya cukup nyampe sih. Rasa ngeri berada diatas ketinggian dengan jurang menganga, rasa duka dan bahagia serta haru cukup sampai ke penonton, khususnya aku sih.

Aku rasa skor 8/10 cukup lah ya.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun