Mohon tunggu...
Edi Abdullah
Edi Abdullah Mohon Tunggu... Administrasi - Bekerja Sebagai Widyaiswara Pada Lembaga Administrasi Negara RI

RIWAYAT PEKERJAAN.\r\n1. DOSEN PADA UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR TAHUN 2008-2011.\r\n2.DOSEN PADA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR. TAHUN 2008.\r\n3. DOSEN PADA STIH COKROAMINOTO TAHUN 2009-2012.\r\n4. DOSEN PADA STMIK DIPANEGARA TAHUN 2009-2012.DENGAN NOMOR INDUK DOSEN NASIONA(.NIDN ) 09101182O1. \r\n6.BEKERJA SEBAGAI ADVOKAT PADA TAHUN 2008-2011.\r\n7. BEKERJA SEBAGAI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI PKP2A II LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI. SEJAK TAHUN 2011-SEKARANG\r\n.\r\nPENGAMAT KEBIJAKAN PUBLIK,HUKUM, POLITIK LAN MAKASSAR, WIDYAISWARA BIDAnG HUKUM LAN MAKASSAR\r\n\r\nKARYA ILMIAH ;BUKU PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA,merobek demokrasi\r\nFROM PINRANG TO MAKASSAR\r\n\r\

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

The King of Dzulkarnain (Bagian 1)

18 Mei 2021   14:46 Diperbarui: 18 Mei 2021   15:01 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SUMBERFOTO;edi abdullah

Kisah ini dimulai sekitar abad 2000 SM, disuatu wilayah daratan yang begituh subur dimana terhampar membentang hijaunya pepohonan, membuat daratan tersebut begitu berseri,hijaunya pepohonan membuat pandangan menjadi takjub bagi yang memandangnya, nampak membentang tinggi pegunungan disekitar daratan tersebut, demikian pula air sungai mengalir begitu jernihnya disekitar wilayah bangunan dan pemukiman masyarakat.

Didalam wilayah daratan tersebut nampak sebuah istana kerajaan yang begituh megah, yang dikelilingi tembok-tembok tinggi yang menjulang keatas disertai puluhan pengawal yang berjaga disetiap sudut tembok untuk memastikan keamanan dan keselamatan istana dan sang Raja.

Wilayah tersebut begitu makmur dan sejahter karena dipimpinan oleh seorang Raja yang begitu mencintai masyarakatnya baginya kepentingan masyarakat dan kesejahteraan adalah hal utama yang harus dipenuhi sang Raja.dialah Raja Thedorus yang memimpin dengan penuh kasih sayang kepada masyaraktanya. Setiap saat dia memiliki kebiasaan untuk keluar istana mengunjungi dan melihat aktivitas masyarakatnya. Raja Tehdorus memiliki ciri fisk badan yang tegap dan borotot.

Disebuah pagi yang cerah dia berjalan beserta pengawalnya melihat kondisi masyarakatnya, semua warga yang melihat kedatangan sang Raja memberi hormat kepadanya, sang Raja Thedorus memang memiliki wibawah yang begitu memancar sehinggah menjadi disegani setiap warga yag melihatnya

Nampak dalam perjalanan tersebut sesekali sang Raja menyapa orang tua dan anak kecil yag dia temui, namun ditengah perjalan tersebut dari atas kuda yang dia tunggangi dia nampak melihat seroang warganya tengah duduk dengan kondisi yang nampak pucat, sang Raja kemudian mendekati wanita paru baya tersebut.

Mengetahui hal tersebut wanita paru tua itu langsung memberikan hormat kepada baginda Raja,

"hormat saya tuanku baginda raja' Ujar sang wanita paru baya tersebut.

Sang raja kemudian menyapanya "ada apa ibu, kenapa wajahmu pucat dan keletihan" Ujar sang raja

"mohon ampun baginda Raja, saya dalam kondisi kelaparan saat ini sudah 2 hari belum makan" Ujarnya.

"pengawal berikan ibu ini pakaian dan makanan" Ujar sang Raja

Setelah memberikan makananan dan seteguk air wanita paru baya tersebut kemudian makan dengan lahapnya serta meminum air pemberian sang raja, Nampak Raja meneteskan air mata melihat seorang warganya masih kelaparan. Setelah melihat sosok ibu paru baya tersebut makan dan merasakan kekenyangan. Sang Raja kemudian berkata'

"nampaknya ibu bukan warga saya, karena selama ini saya tak pernah membiarkan seorang pun warga saya merasakan kelapran apalagi sakit," ujar sang Raja

"iya betul baginda Raja saya warga dari wilayah seblah , kampung kami beserta Raja kami telah dibantai oleh seseorang  Raja yang dzalim beserta pasukanya, mereka memerangus kota yang kami tempati dan membunuh Raja kami serta seluruh pasukannya,dan akulah satu-satunya yang berhasil meloloskan diri dan sampai diwilayahmu baginda raja" Ujar wanita parubaya tersebut menceritakan peristiwa yang baru saja dia alami.

Sang Raja Kaget mendengarkan hal tersebut, "ibu makasih atas informasinya silahkan tinggal diwilayah ini ,warga saya akan membantu ibu menetap dirumahnya" ujar sang Raja.

"Makasih banyak Baginda Raja" ujarnya

Sang Raja berdiri dan bergegas balik kekudahnya , dan dengan sigap dia kemudian memacuh kudahnya untuk kembali keistana, beberapa saat Raja tiba Di istana nampak snag Raja mulau Gusar,

Sang permaisuri atau Ratu nampak melihat kecemasan suaminya, Permaisuri cantik tersebut kemudian mendekati sang suami yang sementara berdiri pada balkon istananya melihat wilayah kerajaannya yang tehampar dan terpisah dengan sungai yang luas yang membentang didepan kerajaannya.

"ada apa suamiku engkau nampak kelihatan gelisah" Ujar Sang Ratu Rayans

"Permaisuriku aku nampak sangat khawatir masa depan keadaan kerajaan dan rakyat kita kedepannya, saya baru saja mendapat informasi beberapa kerajaan sudah ditaklukkan oleh Azazil beserta pasukannya dan belatentaranya dia menghancurkan dan merusak apapun yang dia taklukkan dengan berbagai kebiadaban seperti membunuh, memperkosa dan lainnya." Ujar sang raja sambi mengehali nafas.

"kalau hal ini terjadi maka sudah seharusnya baginda mempersiapkan diri menghadapi kemungkina pertempuran dahsyat ini, akupun siap turun kemden peperangan kalaupun mereka melakukan Invasi kewilyah kerjaan kita, saya siap mati untuk membelah bangsa dan masyarakat kita" ujar sang Permaisuri.

Sang Raja kemudian berbalik dan memeluk sang permasirui serta mencium keningnya kemudian berkata'

"Sayang saat ini engkau tengah hamil mengandung anak kita, saya tidak akan pernah mengijinkanmu kemedan peperangan jika peperangan terjadi, Rawatlah anak kita , saya yakin Tuhan pasti memiliki memiliki kehendak lain terhadap anak kita," Ujar sang raja yang sejurus kemudian Berlutut didepan sang permaisuri dan mencium perut sang istri yang tengah dalam kondisi hamil tua.

Waktu berlalu kegelapan malam mulai nampak menyelimuti, Nampak Rembulan malam bersinar sempurna menerangi istana kerjaan beserta wilayahnya, hampir semua rumah penduduk hanya diterangi pelita api yang menyalah demikian pula dengan istana kerajaan nampak disetiap sudut ruangan istana kerajaan diterangi dengan pelita api yang menyalah.

Malam segera berganti menjadi siang, nampak cahaya berwarna Keemasan mulai menampakkan cahayanya, sang Raja Thedorus pun sudah duduk disinggasananya dan menghadirkan seluruh petinggi kerajaannya termasuk panglima perangnya, sepertinya ada suatu hal yang akan diumumkan oleh sang Raja. Susana kerajaan yang begituh luas diruang pertemuan yang dibangun begituh megah.

"Para Menteri dan pejabat kerajaan yang saya hormati, Hari ini kita kembali berkumpul bersama saat ini ,tidak lain saya kumpulkan kalian untuk melakukan musyawarah, karena saya yakin jika kita duduk bersama pasti segalah hal bisa dipecahkan" Ujarnya

Sang Raja kemudian Melanjutkan " berbagai informasi yang saya terimah Beberapa wilayah kerjaan tetanggah kita sudah ditaklukkan oleh azzazil, dan saya yakin mereka tidak lama lagi akan melakukan invasi kewilayah ini, karena itu untuk menghadapi hal tersebut tentunya sangat berharap apa saran anda sekalian untuk menghadapi kemungkinan sesuatu yang tidak kita inginkan akan terjadi" Ujar sang Raja

"yang Mulia kalau memang mereka melakukan invasi maka tentunya kita harus bersiap menghadapi mereka kita hadapi mereka dimedan pertempuran hinggah dara penghabisan" Ujar seorang panglima militer yang bernama Vorstoir

"mungkin sudah saatnya kita hadapi mereka dimedan pertempuran yang mulia ada baiknya menghadang mereka dibukit Thur sebelum meraka memasuki wilayah kerajaan kita "ujar seorang menteri

Ditengah diskusi tersebut tiba-tiba mucul seekor burung yang memasuki wiayah istana tersebut dan kemudian menghadap kehadapan sang Raja.

Sang Raja pun berkata "wahai Burung Abil kamu dari mana saja" ujar sang Raja dan uniknya burung tersebut abil tersebut mamu berkomunkasil, burng abil tersebut memiliki warnah buluh kuning keemasan bercampur kehitaman.

" Ampun baginda sang raja ,saya baru saja melakukan perjalanan kearah sbelah dan betul yag mulia, kerjaan diseblah sudah mengalami kehanduran dan dikuasai oleh pasukan azzazil yang jumlahnya ratusan ribuh, mayat-mayatpun bergelimpangan dimana-mana,

Dan sepertinya dia berencana untuk melakukan penyerangan kewilayah daerah kita yang mulia"Ujar burung Abil

Demikian burung abil melaporkan kondisi terkini yang baru saja dia saksikan, namun tiba-tiba ditengah rapat tersebut muncul sevuah burng hitam besar dan memasuki ruang dan istana sang Raja,

Beberapa pengaal istana serta para pejabat yag hadir kemudian dnegan sigap menghuluskan pedang dan berbagai snejata yang dia miliki untuk menyerang burung besar yang melintas masuk tersebut,namun sang raja menghentikannya.

Tiba-tiba burung tersbeut ketika kakinya menyentuh lantai istana tepat dihadapan raja dan para pembesar kerajaan dia kemudian berubah wujud menjadi manusia, dengan pakaian baju besi lengkap dengan senjatanya.

"maaf baginda Raja aku menyerobot masuk, aku adalah Prajurit burung dari tuan Raja kami Azzazil ,saya datang kesini ingin mengabarkan kepada anda, titah raja kami melalui surat ini" ujar sang pria tersebut.

"baik terimah kasih atas kedatangannya dan suratnya" ujar sang Raja

Beberapa saat kemudian sang penasehat kerajaan membacakan isi surat tersebut ringkas cerita surat tersebut berisi tentang ajakan menyerahkan diri kepada Azzasil dan menyembahnya atau sebaliknya mati dalam pertempuran.

Beberapa saat seteah surat tersebut dibacakan sang penasehat kerjaan, beberapa pejabat kerajaan dalam istana langsung marah besar dan hendak menyerang utusan azzazil, namun sanag Raja berhasil mencegatnya

"Tolong hentikan penyerangan dia hanya utusan dari tuannya Azzazil" ujar Sang Raja, kondisi ruangan pun kembali menjadi tenang.

"yang mulai bagaimana tawaran raja kami" Ujar utusan tersebut.

yang mulia kemudian berdiri dari singgasananya dan berkata:

"Sampaikan Kepada tuanmu bahwa kami tidak akan tunduk dan menyembah kepadanya, kami hanya tunduk kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang menciptakan bumi beserta segala isinya" ujar sang Raja.

"baik baginda kalau itu adalah pilihanmu esok pagi hari, kami akan melakukan penyerangan dikerajaanmu" ujar utusan tersebut sambil tertawa bergegas berlalu

Sejurus kemudian berubah menjadi burung dan terbang keluar dari istana dan meninggalkan sang Raja beserta para pejabat kerajaannya....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun