Mohon tunggu...
Raihan Tri Atmojo
Raihan Tri Atmojo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, UNS. Saat ini sedang senang terhadap dunia blog dan mencoba menambah wawasan dengan berbagai macam bacaan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sebuah Catatan Kecil

23 April 2022   16:57 Diperbarui: 23 April 2022   17:08 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://pixabay.com/id/photos/buku-catatan-buku-harian-catatan-3090133/

"Maaf ya membuatmu repot" ucapnya sambil sedikit tertawa.

"Sebenarnya apa yang kamu ucapkan itu juga sudah sejak lama ingin kuungkapkan, tapi aku bingung caranya. Aku tuh suka kamu sejak semester 2, saat itu aku emang punya masalah. Aku sangat mudah mengeluh, ada tugas mengeluh, acara organisasi mengeluh, disuruh ikut kepanitiaan ini mengeluh. Ya tentu mengeluhnya gak di depan orang-orang, tentu dikala aku sendiri. Hampir-hampir aku mau ambil cuti saat memasuki semester 3, tapi aku melihat kamu penuh semangat. Kamu mungkin bukan ketua HMP, BEM, LDF ataua yang lainnya tapi kamu selalu menjalankan tanggung jawab dengan sebaik mungkin. Kamu selalu mencairkan suasana ketika kita rapat, meski setelah kuliah kamu harus bekerja paruh waktu. Yang membuatku kagum lagi, kamu tidak pernah memaksakan kehendak ketika kamu mempunyai kewenangan untuk melakukannya, missal ketika menjadi ketua panitia atau selama menjadi ketua kelas. Kita mungkin gak sekelas, tapi aku bisa melihat bahwa kamu bisa membaur dengan semua teman-teman di kelas dan membuat kelas suasananya jadi teduh. Karena itulah aku juga menyukaimu, tapi aku bingung. Jadi aku putuskan untuk menunggu kamu mengungkapkannya. Tapi yang daaatang duluan adalah Irfan, ia yang mengungkapkan perasaannya terlebih dulu kepadaku. Aku tak enak bila menolaknya, jadi aku menerimanya. Selama menjalin hubungan dengannya memang tak buruk, tapi aku tak merasakan keteduhan seperti yang kamu berikan ke teman-teman."

Mendengar penjelasannya yang panjang lebar itu aku tercengang. Aku deg-degan sekaligus senang. Ya sangat senang karena orang yang selama ini aku senangi dalam diam juga menyukaiku dalam diam. Ternyata kita selama ini saling suka, dan ini akan menjadi catatan manis untuk buku catatanku. Yah, setidaknya ada satu kisah romants dalam buku catatanku ini.

"Heh, beneran?!" Tanyaku.

"Iya" ia menjawabnya dengan tersipu malu. Aku yang melihatnya pun tersipu meski dalam hati bersorak sorai kegirangan. Ya lelaki mana yang tak gembira ketika mengetahui dirinya diterima oleh perempuan yang  ia sukai. Semua pasti akan senang. Suasana setelah itu menjadi lebih cair, Nadhira mulai memakan baksonya, akupun mulai memakan baksoku.

"Jadi lanjutannya gimana, kamu nembak aku?" tanyanya tiba-tiba

"Gak, kita temenan aja, tapi anggap saja aku sahabatmu atau teman akrab. Aku memang pantang pacaran, kamu tahu kan?"

"Iya aku tahu kok. Jadi kamu mau aku tetep sama Irfan apa gimana neh?" Ledeknya.

Sial ia mempermainkanku

"Itu sih terserah hehe..." Jawabku seadanya.

Pembicaraan pun berlanjut kesana kemari, malam itu menjadi lebih cerah bagiku, dan juga bagi Nadhira karena ungkapan hati masing-masing dari kami.  Hari-hari berikutnya kami jadi terlihat lebih akrab ketika ketemu teman-teman di kampus. Kamal pun menyadari hal itu, dan pada suatu saat ketika kita sedang nongkrong di suatu kafe ia berbisik kepadaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun