Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Kau, Aku, dan Butiran Hujan

3 November 2019   17:24 Diperbarui: 5 November 2019   22:01 790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by pixabay.com

"Iya!"

"Kenapa tak kau..."

Aku tahu. Kalimat itu takkan pernah selesai. Kali ini, bahuku kembali basah oleh air mata. Bukan airmatamu. Tapi milik ayahmu.

Terbata, kususun kalimat di antara sesak rasaku. Aku tahu, itu pengakuan terakhirku untukmu. Di hadapan ayahmu. Di antara butiran hujan yang berjatuhan menyapa tanah merah yang masih basah.

"Maafkan aku, Ayah! Salahku, terlalu mencintai anakmu."

Curup, 03.11.2019
zaldychan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun