Mohon tunggu...
Yuliana Sukma
Yuliana Sukma Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peran Pemerintah Mengatasi Tingginya Angka Pengangguran di Indonesia

27 April 2017   11:43 Diperbarui: 27 April 2017   21:00 39784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Masalah-masalah yang memperlibatkan antara masyarakat dan pemerintah tidak akan pernah mendapatkan penyelesaian, bahkan permasalahan tersebut masih berkelanjutan hingga saat ini. Pengangguran menjadi salah satu contoh masalah yang belum terselesaikan, bukannya selesai melainkan pada permasalahan ini makin meningkat. pengangguran menjadi salah satu permasalahan yang berat untuk diselesaikan. Tidak ada solusi yang bisa mengatasi atau mengurangi pertumbuhan angka pengangguran yang meningkat setiap tahunnya. Di berbagai provinsi, pengangguran menjadi masalah yang sulit diselesaikan.

Pengangguran atau yang biasa disebut  tuna karya adalah istilah bagi orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari pekerjaan, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran juga dapat diartikan sebagai seseorang yang telah mencapai usia tertentu yang tidak memiliki pekerjaan dan sedang mencari pekerjaan agar memperoleh upah agar bisa mencukupi kebutuhan hidup dirinya serta keluarganya.  

Di Indonesia, permasalahan mengenai pembangunan sudah merajalela di masyarakat mampu hingga masyarakat yang kurang mampu. Dengan adanya pengangguran, maka tingkat kriminalitas juga akan semakin meningkat, karena seseorang itu harus memenuhi kebutuhan sandang, papan, dan pangannya. Apabila kebutuhan pokok tersebut tidak terpenuhi, maka seseorang tersebut akan melakukan berbagai cara agar kebutuhannya terpenuhi.

Pengangguran disebabkan oleh banyak faktor, yaitu contohnya nahwa pengangguran itu bisa timbul karena faktor kemalasam dari sumber daya alamnya, yang kedua yaitu karena cacat atau umur yamg sudah lewat, dan yang terkahir karena kurangnya pendidikan dan kurang keterampilan.

Pengangguran terdiri dari  pengangguran friksional/pengangguran yang bersifat sementara yang disebabkan oleh waktu, informasi, kondisi geografis, dan ketidak mampuan memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan pekerjaan. Semakin majunya perekonomian pada suatu daerah, maka akan meningkatkan kebutuhan sumber daya alam manusia yang lebih baik daripada sebelumnya. Yang kedua adalah pembangunan musiman, yaitu dimana terjadi keadaan menganggur akibat adanya fluktuasi kegiatan. Contohnya ketika petani saat menanam beras karena menanti musim tanam, dan penjual durian yang menanti agar durian bisa masak dan dijual bersama-sama. Yang terkahir yaitu pengangguran siklikal, yaitu pengangguran yang menganggur akibat imbas nak turunnya siklus ekonomi yang terjadi, sehingga permintaan tenaga kerja lebih tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang ada.

Masalah pengangguran tidak hanya dapat merugikan dalam segi ekonominya saja, namun juga dapat berpengaruh dalam segi politik, keamanan, dan social sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan. Dan, jangka panjang nya akan  berakibat menurunnya GNP dan pendapatan perkapita suatu negara.

Kepadatan penduduk menjadi salah satu faktor timbulnya masalah pengangguran, karena dengan semakin tingginya jumlah penduduk di suatu daerah, maka akan semakin banyak masyarakat usia produktif yang mencari pekerjaan untuk menghidupi dirinya sendiri maupun menghidupi keluarganya. Hal ini menjadi tidak seimbang karena jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia dan jumlah penduduk di Indonesia berbeda sangat jauh. Sementara dengan bertambahnya penduduk yang ada, namun jika mereka tidak memiliki keahlian dan keterampilan maka mereka tidak akan mendapatkan pekerjaan, karena di era globalisasi ini keahlian dan keterampilan merupakan potensi sumber daya manusia yang sangat dibutuhkan.

Banyak lulusan siswa/siswi SMA dan SMK yang menganggur akibat ketatnya persaingan dalam mendapatkan suatu pekerjaan. Bisa dikatakan karena keahlian mereka yang kurang, serta kurangnya pengalaman pekerjaan membuat mereka sulit mendapatkan pekerjaan. Maka dari itu, seharusnya pemerintah melakukan pelatihan tambahan bagi siswa/siswi yang akan memasuki dunia bekerja. Jika pelajar tersebut memiliki potensi lebih tinggi untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi namun ia terhalang biaya, maka pemerintah lebih meningkatkan kenyamanan dan kemudahan dalam mendapatkan beasiswa untuk membantu mahasiswa yang membutuhkan biaya kuliah. Setidaknya itu juga dapat membantu perekonomian Indonesia kelak.

Selanjutnya, saya akan menjelaskan mengenai dampak-dampak yang ditimbulkan dari pengangguran, yaitu dampak ekonomi, sosial, dan pembangunan ekonomi nasional. Yang pertama yaitu dampak segi ekonomi, yaitu pengangguran secara tidak langsung berkaitan pendapatan nasional, maksudnya tingginya jumlah pengangguran akan menyebabkan turunnya produk domestik bruto (PDB) sehingga pendapatan nasional juga akan  mengalami penurunan. Kedua, pengangguran akan menghambat investasi, karena jumlah tabungan masyarakat ikut menurun. Ketiga, pengangguran akan menimbulkan menurunnya daya beli masyarakat, sehingga akan mengakibatkan kelesuan dalam berusaha.

Lalu, dampak pada segi social yaitu menimbulkan perasaan malu dan minder antar masyarakat. Juga menambah angka kriminalitas karena tuntutan kebutuhan hidup yang tidak tercukupi maka banyak masyarakat yang mencuri, merampok,menjambret, dan lain sebagainya. Pada segi ini juga akan memunculkan sikap malas, maksudnya akan memunculkan banyak pengemis di jalan. Mereka menjadikan mengemis sebagai profesi yang sangat menguntungkan. Dan pada akhirnya akan banyak anak-anak yang putus sekolah karena orang tua mereka tak sanggup membiayai sekolah.

Terakhir, yaitu dampak dari segi pembangunan ekonomi nasional yaitu akan membuat pendapatan nasional menurun karena semakin banyak orang yang tidak bekerja, maka akan membuat pendapatan nasional pun ikut menurun, pendapatan perkapita masyarakat semakin rendah maka output yang dihasilkan sebagai sumber pendapatan nasional pun ikut turun dan mempengaruhi pembangunan nasional. Pada sisi permintaan, upah yang rendah mengakibatkan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa juga semakin rendah, maka perusahaan akan mengurangi produksinya sehingga akan terjadi pengurangan karyawan (PHK). Lalu, investasi pembentukan modal akan merendah, kurangnya minat masyarakat untuk berinvestasi, dan yang terakhir hal ini akan menjadi sumber utama kemiskinan dan pemborosan sumber daya serta potensi yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun