Mohon tunggu...
A. Dahri
A. Dahri Mohon Tunggu... Penulis - Santri

Alumni Sekolah Kemanusiaan dan Kebudayaan Ahmad Syafii Maarif (SKK ASM) ke-4 di Solo

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Biarkan

6 Januari 2020   08:26 Diperbarui: 6 Januari 2020   08:41 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Biarkan doa ini mengalir bersama heningnya
Aku masih menyimpan kenangan itu, di balik lembaran-lembaran bertinta hitam
Aku berharap sekarang engkaupun seperti saat surat pertamamu terselip di sela-sela bukuku


Aku berharap tiada rasa yang lebih besar selain engkau tersenyum kepada siapa yang sekarang berada di dekatmu
Aku berharap kenangan hanya menjadi jembatan imajiku meneruskan cerita yang sempat terputus


Menari di hamparan luas savana, menyapa senja di atas bukit impian, dan menyambut terbenamnya mentari bersama genggaman tangan yang erat
Aku berharap cerita itu berlanjut di masing-masing lubuk
Karena benakku tak mampu menyimpan sendirian


Aku berharap senyummu masih mengembang bersama siapapun yang sekarang memegang erat tanganmu, mengehalai rambut hitammu, menyekah redupnya semangatmu, dan menuntun kemana kakimu akan melangkah
Karena doaku akan mengalir bersama hening di jalan sunyi nan gelap

Wagir.  2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun