Mohon tunggu...
USMAN HERMAWAN
USMAN HERMAWAN Mohon Tunggu... Guru - Belajar untuk menjadi bagian dari penyebar kebaikan

BEKAS ORANG GANTENG, Tangerang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Orang Terkaya

13 Juli 2019   12:53 Diperbarui: 20 September 2020   22:40 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Ini makam bapak dan ibu Darwis, Saudara siapanya?” tanyanya.

“Salman.” Aku mengenalkan diri. Aku perhatikan raut wajahnya, rasa-rasanya aku kenal. “Maaf, ini Bang Hamid?”

“Betul.” Dia menatapku. “Oh, iya ya, saya ingat. Dik Salman.”

“Masya Allah! Sehat Bang?”

“Alhamdulillah, sehat badan sih!”

“Mpok?” Aku menanyakan kabar istrinya.

“Tuh, di sana kuburannya.”

Ternyata istrinya telah tutup usia.

Aku merapal doa. Dia mengamini. Usai berdoa kami berpisah. Aku beri dia sedikit uang. Dengan senang hati dia menerimanya. Meskipun begitu aku masih merasa berutang budi karena dulu pernah diizinkannya menonton televisi di rumahnya. “Oh Bang Hamid, orang terkaya di masa lalu itu kini jauh berbeda.” Aku bergumam.Tak tampak sedikit pun sisa-sisa kejayaan itu pada dirinya. Tak ada informasi rinci yang kudapati mengenai Bang Hamid, kecuali bahwa Bang Hamid sering tidur di gubuk yang terdapat di pojok lahan tanah wakaf itu.[]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun