Mohon tunggu...
Tongato
Tongato Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Pendidik dan peneliti

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menjadi Orang Bermanfaat

25 Mei 2024   09:48 Diperbarui: 25 Mei 2024   10:22 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kita sering mendengar nasihat, jadilah orang yang bermanfaat. Dengan menjadi orang bermanfaat, kita akan selalu dirindukan kehadirannya oleh banyak orang. Ketika ada menjadi tempat bertanya, menjadi pengayom dan penentram suasana. Ketika tidak ada, orang selalu merindukannya. Terasa ada sesuatu yang kurang bila tidak ada.

Lalu, apa modal agar menjadi orang bermanfaat? Paling tidak ada empat hal. Pertama, berilmu dan mengajarkannya. Orang berilmu akan menjadi tempat bertanya. Dunia menjadi terang dan terarah ketika ada ilmu. Terlebih ilmu yang bukan saja mengajarkan tentang kehidupan, tetapi juga ilmu tentang hidup setelah kehidupan. Ilmu yang dimiliki bukan hak milik pribadi, tetapi ia mau mengajarkannya kepada orang lain.

Kedua, pahlawan yang memperjuangkan kepentingan orang banyak. Perjuangan pahlawan bukan saja secara bersenjata, tetapi juga bisa hal yang menyangkut keadilan dan kesejahteraan. Pahlawan sejati akan membela dan mempejuangkan hak hidup banyak orang. Manakala ada penjajahan, maka pahlawan akan tampil berjuang bukan saja dengan kata-kata ataupun perbuatan, tetapi juga perjuangan fisik. Dan bila perlu perjuangan secara bersenjata. Ia tak gentar memperjuangannya. Termasuk manakala ada ketidakadilan atau pun kesengsaraan mencengkeram warga masyarakat.

Ketiga, dermawan. Dermawan kepada orang-orang yang membutuhkan. Orang bermanfaat bukan saja tentang dirinya, tetapi juga harta kekayaan yang dimiliki. Ia tak segan berbagi harta yang dimilikinya untuk menolong sesama yang membutuhkan. Hal ini dilakukan karena ada keyakinan bahwa harta yang dimilikinya ada hak bagi orang lain. Ia tidak menikmati harta untuk dirinya saja, tetapi orang lain juga berhak menikmatinya.

Keempat, menjadi pemimpin yang adil. Pemimpin ada pada setiap level. Ada pemimpin negara yang mempengaruhi dan menggerakkan orang banyak, tapi juga ada pemimpin untuk beberapa orang saja. Pada semua level kepemimpinan ini tentu harus ada komitmen, integritas dan kemamuan yang kuat untuk mengarahkan dan menggerakkan orang-orang yang dipimpinnya mencapai tujuan bersama.

Demikian empat modal untuk menjadi orang bermanfaat bagi orang lain. Kita perlu belajar agar menjadi orang bermanfaat. Usaha harus dikerahkan. Karena menjadi orang bermanfaat bukanlah hadiah, datang begitu saja. Perlu ada upaya-upaya yang harus dilakukan. Tak jarang, ketika sedang berusaha menjadi orang bermanfaat ada halangan dan rintangan yang harus dilewati. Sebuah dinamika yang menyenangkan bila kita mampu mengelola dan menikmatinya. Selamat menjadi orang bermanfaat.***


Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun