Mohon tunggu...
Tabrani Yunis
Tabrani Yunis Mohon Tunggu... Guru - Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pesta Nestapa

24 Mei 2019   14:34 Diperbarui: 24 Mei 2019   14:41 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini memang pesta, tapi bukan pesta yang memabahagiakan jagat raya. Bukan pula pesta yang berwarna warni pelangi di langit dengan senyum dikulum, atau dengan gelak tawa gembira. 

Ini memang pesta yang harusnya diiringi musik musik jenaka, agar gelak tawa menggembirakan penghuni alam semesta. Lantunan nada indah yang mengguncang dada, bukan musik-musik sedih atau elegi-elegi kematian.

Ini memang pesta, pesta raya,panggung gembira yang harusnya melapangkan dada. Tak ada benci, dengki hasut-hasutan, bersih dari segala bentuk penganiayaan, apalagi pembunuhan. Bebas dari segala penindasan dan penjarahan. Tak boleh ada darah yang melimpah. Apalagi dentang lonceng kematian. Itu merusak gemerlap pesta.

Ini memang pesta kita buat kita oleh kita. Pesta terbuka agar tak ada saling curiga. Bunuh semua sakwasangka, kikis segala saling curiga. Sakwasangka membawa petaka. Saling curiga mendatangkan bencana. Pesta kita buat kita, pesta yang bahagia. Pesta yang tidak membunuh sesama kita.

Tapi sudahlah. Sudahilah semua pesta. Simpanlah duka nestapa. Pesta tak mungki dibawa pulang. Obati luka yang menganga, agar semua tak menuai derita. Masa depan bahkan kian kaya bencana. Semua kita harus berdoa. Semailah damai bersama oroma cinta. Kan kita tuai tangkai sejahtera yangkita damba. Pesta telah usai, rajut kembali asa bersama. Semoga semua bisa bersatu payung dan saling melindung. Sulamlah kembali benang yang terlanjur kusut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun