Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Jangan Takut Punya Dana Pensiun, Ini 4 Mitos Salah tentang Itu

19 Juli 2019   09:16 Diperbarui: 20 Juli 2019   23:40 1732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi dana pensiun. (dokumentasi: hallomoney.co.id)

Zaman makin maju justru bikin biaya hidup makin mahal, gaya hidup makin konsumtif.

Sementara orang bekerja tentu tidak seumur hidup. Karena cepat atau lambat, pasti ada pensiunnya. Tapi sayang, masih banyak pekerja hari ini yang belum mempersipakan masa pensiun.

Maka sangat wajar, hasil riset menyatakan 7 dari 10 pensiunan di Indonesia mengalami masalah keuangan. Justru bukan saat bekerja. Tapi saat pensiun, ketika tidak bekerja lagi. Bahkan 90% orang Indonesia sangat tidak siap untuk pensiun. Mereka yang bekerja takut akan masa pensiunnya sendiri.

Terbuai oleh gaya hidup, terlilit hutang konsumtif, dan tidak peduli terhadap masa pensiun. Itulah penyebab "tidak sejahteranya" seseorang di masa pensiun. Mengapa? Karena mereka tidak punya dana pensiun, tidak mau menyisihkan sebagian gajinya untuk masa pensiun.

Karena itu, edukasi akan pentingnya dana pensiun harus dikedepankan. Agar pekerja dan pemberi kerja memiliki kesadaran untuk mempersiapkan masa pensiun. Agar sejahtera di hari tua, nyaman saat pensiun ketika tidak bekerja lagi.

Terlepas dari regulasi yang belum optimal atau bahkan produk dana pensiun yang belum mampu mengakomodasi kebutuhan masyarakat. Upaya edukasi dan sosialisasi pentingnya dana pensiun harus terus dilakukan. 

Agar masyarakat dan pekerja yang tadinya "belum tahu" menjadi "tahu" akan manfaat dana pensiun dan "paham" apa yang harus dilakukan sehingga "yakin" pentingnya mempersiapkan hari tua lalu mau"punya" dana pensiun. Sederhana, agar mereka tetap sejahtera di masa pensiun.

Jangan takut punya dana pensiun.

Tentu, ada banyak cara untuk mempersiapkan masa pensiun. Boleh menabung di bank, boleh membeli reksadana, atau asuransi yang berbasis investasi. Atau investasi berupa property. Tapi harus disadari. 

Bahwa program yang paling pas untuk mempersiapkan masa pensiun adalah dana pensiun. Karena dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program untuk memenuhi pembayaran manfaat pensiun seorang pekerja atau karyawan. 

Saat ini dana pensiun ada yang berbentul Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) yang bisa diiliha masyarakat umum atau pekerja dan Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) yang terbatas hanya melayani pekerja dari perusahaan itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun