Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

4 Kelompok Pekerja Soal Masa Pensiun

1 April 2024   09:00 Diperbarui: 1 April 2024   09:27 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Edukasi akan pentingnya mempersiapkan masa pensiun memnag harus dilakukan. Kemudahan akses membeli program pensiun pun harus disediakan. Suka tidak suka, siapapun pasti ingin punya masa pensiun yang nyaman dan Sejahtera.

Tapi faktanya hari ini, 7 dari 10 pensiunan di Indonesia ternyata mengalami masalah finansial. Terpaksa harus bergantung kepada anak-anaknya atau mengalami jatuh miskin. Di sisi lain, 8 dari 10 pekerja di Indonesia sama sekali tidak siap untuk pensiun atau berhenti bekerja, Akibat tidak adanya ketersediaan dana yang mencukup. Sementara masa pensiun, cepat atau lambat, pasti terjadi pada waktunya. Lalu, seberapa siap kita untuk pensiun?

Berbagi literatur menyebut, menabung untuk hari tua memang tidak mudah. Tapi bukan hal yang mustahil. Beberapa cara yang sederhana untuk mempersiapkan masa pensiun yang nyaman adalah 1) membuat rencana keuangan jangka Panjang, 2) memulai menabung untuk pensiun dan hari tua sedini mungkin, 3) menghindari utang sebisa mungkin, 4) mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, 5) hindari pemakaian kartu kretif yang berlebihan, dan 6) berani ber-investasi yang untuk masa pensiun.

Nah, salah satu program konkret untuk mempersiapkan masa pensiun adalah DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan). Karena DPLK merupakan satu-satunya produk yang paling pas untuk mempersiapkan masa pensiun yang layak. DPLK, sebagai produk keuangan selalu dikaitkan dengan usia pensiun, masa kerja, dan masa mengiur. Artinya, manfaat pensiun di DPLK hanya dapat dilakukan bila sudah mencapai usia pensiun. Melalaui DPLK, siapapun akan mendapatkan 3 manfaat utama, yaitu: 1) adanya kepastian dana di masa pensiun, 2) adanya hasil investasi yang optimal selama menjadi peserta, dan 3) ada fasilitas perpajakan saat pembayaran manfaat pensiun.

Edukasi masa pensiun memang penting.  Mempersiapkan hari tua yang layak pun sangat penting. Tapi sayangnya, tidak semua pekerja punya "mind set" yang pas tentang pentingnya merencanakan masa pensiun. Katanya, nyaman atau tidaknya di hari tua itu relatif. Cukup atau tidak cukupnya kebutuhan di masa pensiun itu relative. Itulah kendala utama dari edukasi dana pensiun. Maka suka tidak suka, saat edukasi dana pensiun pada akhirnya akan berhadapan dengan 4 (empat) kelompok pekerja yang dengan orientasi hari tua seperti berikut:

1. Kelompok pekerja yang apatis dan menganggap masa pensiun tidak penting

2. Kelompok pekerja yang apatis dan tidak mampu menabung untuk masa pensiun.

3. Kelompok pekerja yang antusias dan sadar pentingnya menabung untuk masa pensiun.

4. Kelompok pekerja yang antusias dan berani menabung untuk masa pensiun mulai sekarang.

Idealnya, kita bisa menjadi bagian dari kelompok 3 dan 4 yang antusias memandang masa pensiun itu penting. Agar mau memiliki program pensiun yang layak, untuk mempertahankan standar dan gaya hidup di hari tua seperyi saat masih bekerja. Tapi semuanya harus dimulai dari edukasi dan sosialisasi yang terstruktur dan berkelanjutan. Agar banyak pekerja paham akan pentingnya dana pensiun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun