Kemarin adalah jejak-jejak kita yang tertinggal. Penuh cerita. Kenangan itu tertulis di sini. Semua kebaikan, keburukan, cinta sekaligus kasih sayang merupakan simponi kehidupan. Kita pernah jalani bersama.Â
Adakalanya jejak-jejak kita kemarin menjadi bingkai esok harinya. Adakalanya juga.., jejak jejak kita kemarin, menghapus masa depan. Bisa serta merta hari ini, jika saja ruang ego masih tetap berpihak.
Akan tetapi ini pilihan. Mau dibawa kemana kita ini? Banyak jalan persimpangan yang akan kita tempuh. Jejak-jejak kemarin itu jangan sampai menghapus harapan-harapan kita di hari ini. Apalagi masa depan. Onak dan duri siap menghadang. Bagaimana melewatinya? Aku lebih memilih kita untuk melewatinya bersama.
Kemarin..., itu jejak-jejak kita yang tertinggal. Susah, senang, bahagia, sedih perihal cinta kita perekatnya. Kau percaya Tuhan? Jika iya, maka ada kekuatan-Nya yang bisa kita andalkan. Ada tangan-tangan kecil. Untuk sebuah doa cukup tengadahkan kedua tangan tangan kecil ini. Aku di belakangmu untuk mengaminkan segala dedoa. Harapan-harapan yang kau panjatkan akan jadi penguat langkah-langkah selanjutnya.
Kemarin..., adalah jejak-jejak kita yang tertinggal. Denganmu dan keluarga kecil kita adalah surga di dunia dan di kemudian hari setelahnya.
Cathaleya SoffaÂ
Legoso, 24 Agustus 2017