Mohon tunggu...
Leonardo Tolstoy Simanjuntak
Leonardo Tolstoy Simanjuntak Mohon Tunggu... Wiraswasta - freelancer

Membaca,menyimak,menulis: pewarna hidup.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Titian Tempat Kita Beradu Pandang

2 Oktober 2018   14:12 Diperbarui: 3 Oktober 2018   20:49 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jembatan goyang itu masih mengenalku ( dok.pribadi)

Kamu menggeleng.

+ Tak ada kata putus dalam berteman

-Berteman?

+ Ya berteman.

-Tetapi aku sudah mengatakan cinta padamu

+ Dan aku belum menerimanya. Karena cintaku sudah lama dimiliki orang lain

*

Romantika masa muda. Aku memang tidak patah. Aku hanya terpelanting pada realita: Kamu bukan gadis yang rapuh termakan rayu dan cumbu. 

Puluhan tahun menyusul, kenangan itu begitu manis kala usia menanda senja. Kudengar kamu sudah bahagia beranak cucu. Kita bertemu tak terduga di alam maya. Surat-suratan berkonten canda. Fotomu memberitahuku kamu masih cantik. 

Dan kamu bertanya, apa yang paling kuingat sejak kepergianmu dulu ke negeri Papua dengan suamimu.

Jawabku tak terlalu istimewa: Kamu satu-satunya gadis yang pernah menolak cintaku di masa muda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun